FILOGI

FILOGI
WE ARE FILOGI ( FILSAFAT PSYCHOLOGY) Dilatarbelakangi oleh Tugas Filsafat dari kelas LC64 BINUS University, di blog ini berisi tentang ulasan kembali yang di ringkas (Summary) dari beberapa pelajaran atau sumber lain.

Senin, 08 Juni 2015

Psikoanalisa: Jung, Adler, Horney, Sullvian & Fromm

1. Carl Gustav Jung (1875-1961)

  Mulanya Jung adalah salah satu pengikut Freud, tetapi berpisah dengan Freud setelah ia mengembangkan teori psikodinamiknya sendiri yang dinamakan psikologi analitik. Jung berpendapat bahwa proses tak sadar penting dalam menjelaskan tingkah laku. Tetapi pemahaman tentang tingkah laku manusia harus menginkorporasikan fakta kesadaran diri dan pengaturan diri serta impuls-impuls dari id dan mekanisme pertahanan. Kita tidak hanya memiliki ketidaksadaran pribadi, tetapi kita juga memiliki ketidaksadaran kolektif (pengalaman umat manusia yang terakumulasi dan diwariskan ke generasi berikutnya). Ketidaksadaran kolektif ini berisi gambaran atau arketipe primitif, ,eskipun bersifat tak sadar, arketipe ini mempengaruhi pikiran, mimpi dan emosi kita. Contoh dari arketipe itu adalah pesona, anima dan animus, bayang-bayang dan diri. Jung menolak bahwa semua tingkah laku ditentukan pleh pengalaman di masa dini, bagi Jung tingkah laku orang yang normal sebagian tergantung pada diferensiasi diri.

Gambar 1. C. G. Jung
http://www.opencenter.org
  Teori penting yang dikemukakan oleh Jung adalah teori tipologi kepribadian. Jung berpendapat bahwa manusia didunia ini pada dasarnya dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis saja, tergantung pada jenis atau tipe kepribadiannya. 
Berdasarkan fungsinya manusia dapat dibagi dalam 4 tipe kepribadian:
1. Kepribadian yang rasional, yaitu terdapat pada orang-orang yang paling dipengaruhi oleh akal dan rasionalnya sehingga tiap tindakannya diperhitungkan dengan benar-benar.
2. Kepribadian yang intuitif, yaitu kepribadian yang sangat dipengaruhi oleh atau perasaan.
3. Kepribadian emosional, terdapat pada orang yang sangat dikuasai oleh emosinya.
4. Kepribadian yang sensitive, yaitu kepribadian yang dipengaruhi terutama oleh pancaindra dan cepat sekali terhadap rangsang yang diterima oleh pancaindra (sensation).
Berdasarkan reaksi terhadap lingkungan kepribadian dapat dibagi dalam 3 tipe kepribadian:
1. Kepribadian yang ekstrover, yaitu kepribadian yang terbuka.
2. Kepribadian yang introver, yaitu kepribadian yang tertutup.
3. Kepribadian yang ambivert, yaitu kepribadian yang tidak dapat digolongkan kedalam tipe ekstrover dan introver.

2. Alfred Adler (1870-1937)

  Adler pengikut setia Freud di Wina, tetapi hubungan ini tidak lama karena pada tahun 1907 Freud menyingkirkan adler dari kehidupannya karena adler menulis kertas kerja berjudul “Organ Inferiority”. Kertas kerja ini selanjutnya menjadi dasar dan pikiran-pikiran Adler seluruhnya. Dalam kertas kerja itu ia mengatakan bahwa setiap manusia pada dasarnya mempunyai kelemahan organis. Berbeda dengan hewan, manusia tidak diperlengkapi dengan alat-alat tubuh untuk melawan alam. Karena itu seorang bayi yang baru lahir terpaksa sepenuhnya menggantungkan dirinya pada orang lain terutama pada ibunya. Kelemahan-kelemahan organis inilah yang membuat manusia bisa lebih unggul dari makhluk-makhluk lainnya.Kelemahan-kelemahan organis itu mendorong manusia untuk mengadakan kompensasi. Mengambangkan akalnya sedemikian rupa sehingga bisa menutupi kelemahan organisnya. Mekanisme kompensasi inilah yang mendasari tingkah laku.

Gambar 2. Alfred Adler
http://upload.wikimedia.org
  Menurut Adler, manusia pada dasarnya didorong oleh kompleks inferioritas bukan insting seksual. Pada beberapa orang, perasaan inferioritas ini akibat masalah fisik dan terdapat kebutuhan untuk mengkompensasinya. Perasaan ini menyebabkan suatu dorongan yang kuat ke arah superioritas yang akan memotivasi kita untuk unggul dan menguasai orang lain. Sama seperti Jung, Adler berpendapat bahwa pengaturan diri dan kesadaran diri mrmainkan peranan yang penting dalam perkembangan kepribadian. Diri kreatif (creative self) adalah suatu aspek kesadaran diri dari kepribadian yang berjuang mengatasi hambatan dan mengembangkan potensi indvidu. Lingkungan dan hubungan sosial mmainkan peran formatif dalam perkembangan kepribadian kita. Menurut Adler, setiap orang memiliki potensi yang unik, sehingga disebut psiologi indivdual.

3. Karen Horney (1885-1952)

  Horney merasa tidak puas dengan psikoanalisi ortodoks, bersama dengan sejumlah tokoh lain yang mendasarnya bukanlah cinta diri, tetapi pendewaan diri dan penliaian diri yang berlebihan sebagai akibat perasaan-perasaan tidak aman. Horney juga mempersoalkan konsep Freud yaitu: kompulsi repetisi, id, ego dan superego, kecemasan dan masokhisme (1939). Sumbangan teoritis fundamental Freud adalah doktrin tentang determinisme psikis, motivasi tak sadar, serta motif-motif emosional dan tidak rasional. Konsep utama Horney adalah kecemasan dasar. Umumnya yang menimbulkan kecemasan dasar adalah segala sesuatu yang menganggu keamanan anak dalam hubungan orangtuanya.

Gambar 3. Karen Horney
link: http://media-2.web.britannica.com
  Horney menyajikan suatu daftar yang terdiri dari 10 kebutuhan yang diperoleh akibat dari usaha menemukan pemecahan terhadao masalah hubungan manusa yang terganggu (1942). Horney menyebut kebutuhan ini "neurotik" karena merupakan pemecahan irasional terhadap masalah tersebut.
1. Kebutuhan neurotik akan kasih sayang dan penerimaan
Cirinya adalah keinginan membabi buta untuk menyenangkan orang lain dan berbuat sesuai dengan harapan mereka.
2. Kebutuhan neurotik akan mitra yang bersedia mengurus kehidupan seseorang
Orang yang memiliki kebutuhan ini adalah parasit. Terlalu menghargai cinta dan sangat takut diabaikan dan ditinggalkan.
3. Kebutuhan neurotik untuk membatasi kehidupan dalam batas-batas yang sempit
Tidak menuntut, puas dengan apa yang ada, lebih suka tidak dikenali, dan menghargai kerendah-hatian melebihi segala sesuatu
4. Kebutuhan neurotik akan kekuasaan
Terwujud dalam keinginan untuk berkuasa demi kekuasaan itu sendiri, tidak hormat sama sekali dengan orang lain, sikap memuja berlebihan terhadap segala bentuk kekuatan dan melecehkan kelemahan.
5. Kebutuhan neurotik untuk mengeksploitasi orang lain
6. Kebutuhan neurotik akan prestise
Harga diri seseorang ditentukan dari banyaknya penghargaan yang ia terima oleh masyarakat.
7. Kebutuhan neurotik akan kekaguman pribadi
Memiliki gambaran diri yang melambung dan ingin dikagumu atas ini bukan atas dasar siapa sesungguhnya mereka.
8. Ambisi neurotik akan prestasi diri 
Ingin menjadi yang terbaik dan memaksa diri semakin berprestasi karena merasa tidak aman.
9. Kebutuhan neurotik untuk berdiri sendiri dan independensi
Karena kekecewaan dalam usaha mereka menemukan hunungan hangat dan memuaskan denga orang lain, maka memisahkan diri dan tidak mau terikat dengan siapa pun dan apa pun. Menjadi "orang-orang yang menyendiri".
10. Kebutuhan neurotik akan kesempurnaan dan ketaktercelaan
Karena takut akan kesalahan dan kritikan maka berusaha embuat dirinya tak terkalahkan dan tak bercela. Mereka terus mencari kekurangan dalam diri mereka supaya kekurangan itu dapat ditutup sebelum diketahui oleh orang lain.

4. Harry Stack Sullivan (1892-1949)

Gambar 4. Sullvian
link: http://s.fixquotes.com
  Sullivan adalah pencipta segi pandangan bary yang dikenal dengan nama interpersonal theory of psychiatry. Ajaran pokok teori ini dengan hubungan teori kepribadian ialah bahwa kepribadian adalah pola yang relatif menetap dari situasi antarpribadi yang berulang yang menjadi ciri kehidupan manusia (1953, hlm. 111). Sullvian mengatakan bahwa tidak ada gunaya sama sekali berbicara individu sebagai objek penelitian karena individu sama sekali tidak terpisahkan dari hubungannya dengan orang lain. Sullvian memperoleh pengetahuan empirisnya tentang kepribadian dari pekerjaannya merawat pasien yang menderita berbagai tipe gangguan kepribadian, terutama skizoprenia dan kasus-kasus obsesi. Sullvian menyatakan bahwa metode asosiasi bebas tidak berjalan memuaskan jika diterapkan pada penderita skizofrenia, karena metode itu menimbulkan banyak kecemasan.

5. Erich Fromm (1900-1980)

Picture 5. Erich Fromm
link: http://i.ytimg.com
  Fromm dilatih dalam psikoanalisis Freud dan dipengaruhi oleh Karl Marx, Karen Horney daan teoritikus lain yang berorientasi kemasyarakatan (sosial), kemudian ia mengembangkan teori kepribadia yang disebut Psikoanalisis Humanistik yang menekankan pengaruh faktor sosio-biologis, sejarah, ekonomi dan struktur kelas. "Tidak perlu orang menjadi psikoanalisis untuk dapat mengerti teori Freud, tetapi orang harus mempunyai pengetahuan tentang basis klinisnya, kalau tidak, mudah sekali konsep-konsep Freud akan salah dimengerti, karena orang memetik sejumlah kutipan yang hanya sebagian cocok, tanpa pengetahuan tentang sistem sebagai keseluruhan". Fromm mengemukakan bahwa manusia dipengaruhi oleh lingkungannya dari saat kelahiran dan karenanya psikologi bisa sangat bermanfaat dalam frame of reference antropologi dan filsafat. Fromm menyatakan bahwa motivasi adalah penting, ia berpendapat selain manusia terdorong dalam memuaskan kebutuhan organik, mausia juga terdorong untuk menjadi masyhur dan berkuasa, untuk cinta dan untuk merealisasikan cita-cita religius dan humanistik. Tahap perkembangan kepribadian adalah hasil dari proses sosialisasi. 

Sumber:
1. Bartens, K. (2005). Panorama Filsafat Modern. Jakarta: PT Mizan Publika
2. Freud, Sigmund. (Ed. Bartens, K.). 2006. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Gramedia
3. Hall, Calvin S. & Lindzey, Gardner. (Ed. Supratiknya, A.). (1993). Teori-Teori Psikodinamik. Yogyakarta: Kanisius
4. Sarwono, Sarlito W. (2008). Berkenalan dengan Aliran-Alirandan Tokoh-Tokoh Psikologi. Jakarta: PT Bulan Bintang
5. Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius
6. Semiun, Yustinus. (2006). Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanasius

Tidak ada komentar :

Posting Komentar