FILOGI

FILOGI
WE ARE FILOGI ( FILSAFAT PSYCHOLOGY) Dilatarbelakangi oleh Tugas Filsafat dari kelas LC64 BINUS University, di blog ini berisi tentang ulasan kembali yang di ringkas (Summary) dari beberapa pelajaran atau sumber lain.

Senin, 11 Mei 2015

Human Life Domains 2: Education, Health, Environment

1. Education
Gambar 1. Education link:http://www.njsrc.org
/assets/media/Misc_Images/education.jpg
1.1 Sociological Perspective on Education (Pespektif Sosiologi terhadap Pendidikan)

1.1.1 Functionalist View (Pandangan Fungsionalis)

1.1.1.1 Fungsi Manifest (termasuk transmisi pengetahuan dan penganugerahan status)

1.1.1.2 Fungsi Laten, yaitu:
1. Transmisi budaya: memberitahukan kepada generasi muda mengenai kepercayaan, norma, dan nilai budaya yang ada pada masyarakatnya.
2. Mempromosikan sosial dan integrasi politik: identitas umum dan integrasi sosial dipupuk oleh pendidikan yang berkontribusi pada stabilitas sosial dan konsensus.
3. Mempertahankan kontrol sosial: sekolah mengajarkan siswa mengenai ketepatan waktu, disiplin, penjadwalan, kebiasaan kerja yang bertanggung jawab, dan bagaimana caranya bernegosiasi melalui organisasi birokrasi.
4. Melayani sebagai agen perubahan: sekolah berfungsi sebagai tempat pertemuan dimana orang dapat berbagi tradisi dan keyakinan yang  khas.

1.1.2 Conflict View (Pandangan Konflik)

1.1.2.1 The Hidden Curriculum,
Merupakan standar perilaku yang dianggap tepat oleh masyarakat dan diajarkan secara halus di sekolah.

1.1.2.2 Credentialism
Peningkatan tingkat terendah pendidikan yang dibutuhkan untuk memasuki bidang dimana sekolah cenderung melestarikan kesenjangan kelas sosial di setiap generasi baru.

1.1.2.3 Prinsip Correspondence
Sekolah mempromosikan nilai-nilai yang diharapkan dari individu di setiap kelas sosial dan meneruskan pembagian kelas sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Pada abad ke-20, terdapat seksisme dalam pendidikan, meliputi:
1. Stereotip dalam buku teks
2. Tekanan pada wanita untuk belajar mata pelajaran tradisional perempuan
3. Dana yang tidak sama untuk laki-laki dan program atletik perempuan
4. Bias kerja untuk administrator dan guru


Gambar 2. Sociological Perspective on Education

1.1.3 Interactionist View (Pandangan Interaksionalis)
Terdapat “Labeling” and “self-fulfilling” yang menyatakan jika kita memperlakukan  seseorang dengan cara tertentu, mereka dapat memenuhi harapan kita.
Teacher-Expectation Effect adalah dampak harapan dan peran besar guru pada prestasi siswa.

sekolah sebagai Lembaga Formal (School as Formal Organization)

1.1.3.1 Bureaucratization of Schools
Weber menyatakan terdapat  lima karakteristik birokrasi:
1. Division of labor (Pembagian Kerja),
2. Hierarchy of authority (Hirarki Kewenangan),
3. Written rules and regulations (Peraturan tertulis dan undang-undang),
4. Impersonality (Impersonalitas), dan
5. Employment based on technical qualifications (Pekerjaan berdasarkan kualifikasi tertulis).

1.1.3.2 Teachers: Employees and Instructors
Sebanyak 20% guru baru berhenti dalam waktu 3 tahun. Hanya sedikit  siswa  memilih mengajar sebagai sebuah karir karena mengajar dianggap berpenghasilan rendah.

1.1.3.3 Home Schooling
Lebih dari 1,6 juta anak-anak  homeschooling. Hoeschooling adalah sebuah alternatif yang baik untuk anak-anakyang menderita ADHD dan LD. Penelitian menunjukkan anak-anak yang belajar di rumah memiliki skor lebih tinggi pada tes standar. Beberapa teori menyebutkan  masalah dengan home schooling adalah kurangnya keterlibatan sosial.

1.1.4 Social Policy and Education

1.1.4.1 No Child Left Behind Program (NCLB)
NCLB disahkan pada tahun 2001. Reformis pendidikan belum menemukan solusi yang cocok untuk semua sekolah di semua negara. Banyak pendidik melihat NCLB sebagai harapan terbaik. Isu utama dalam kontroversi NCLB adalah reliabilitas dan tes validitas.

2. Health

2.1 Pengertian Kesehatan
Kesehatan adalah suatu keadaan dari badan, jiwa dan sosial yang sejahtera yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.

2.2 Pengertian Kesehatan Menurut Para Ahli
Menurut WHO (1948)
Kesehatan adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya kelemahan atau  ketiadaan penyakit.

2.3 Menurut UU

1. Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.
2. Upaya kesehatan
Meliputi setiap kegiatan untuk memelihara, dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, dan atau masyarakat.
3. Tenaga kesehatan
Yaitu setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan, dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
4. Sarana kesehatan
Merupakan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
5. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna

2.4 Aspek-Aspek Kesehatan

2.4.1 Kesehatan fisik
Terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
2.4.2 Kesehatan mental (jiwa)
Kesehatan mental mencakup 3 komponen, yaitu : pikiran, emosional, dan spiritual
1. Pikiran sehat
Tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
2. Emosional sehat
Tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
3. Spiritual sehat
Tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya, sehat tidaknya spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.
Dengan perkataan lain, sehat spiritualadalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.

2.4.3 Kesehatan sosial
Terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.

2.4.4 Kesehatan dari aspek ekonomi
Terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial.

2.4 Tujuan Kesehatan dalam Segala Aspek

2.5.1 Tujuan nasional
Memajukan kesejahteraan bangsa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia (pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan ketenteraman hidup).

2.5.2 Tujuan pembangunan kesehatan
Tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.

2.6 Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

2.6.1 Secara Umum, meliputi:
1. Melakukan koreksi/perbaikan terhadap segala bahaya, dan ancaman pada kesehatan, dan kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan, dan kesejahteraan hidup manusia.
3. Melakukan kerja sama, dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat, dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.

2.6.2 Secara Khusus (meliputi usaha-usaha perbaikan/pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia), yaitu:
1. Menyediakan air bersih yang cukup, dan memenuhi persyaratan kesehatan.
2. Makanan, dan minuman yang diproduksi dalam skala besar, dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan, dan makhluk hidup lain, dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri, RS, dll.
5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6. Perumahan dan bangunan yang layak huni, dan memenuhi syarat kesehatan.
7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan lingkungan.

2.7 Tujuan Pembangunan Kesehatan
Dalam jangka panjang diarahkan untuk tercapainya tujuan utama, yaitu:
1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
3. Peningkatan status gizi masyarakat.
4. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang bahagia, dan sejahtera

2.8 Dasar-Dasar  Pembangunan Kesehatan
1. Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal agar dapat bekerja dan hidup layak sesuai dengan martabat manusia.
2. Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan rakyat.
3. Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah, dan dilakukan secara serasi dan seimbang oleh pemerintah, dan masyarakat.

3. Environment (Lingkungan)

3.1 Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.

3.2 Pengertian Lingkungan Menurut Para Ahli

3.2.1 Prof Dr. Ir. Otto Soemarwoto
Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati  yang mempengaruhi kehidupan kita

3.2.2 S.J Mcnaughton & Larry L. Wolf
Lingkungan hidup adalah semua faktor ekstrenal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengarui kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organisme.

3.2.3 Michael Allaby
Lingkungan hidup adalah kondisi fisik, kimia dan biotik disekitar organisme

3.2.4 Prof. Dr. St. Munadjat Danusaputro, SH
Lingkungan hidup merupakan semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.

3.2.5 Sri Hayati
Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup. termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.

3.2.6 Jonnny Purba
Lingkungan hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai.

3.3 Unsur-Unsur Lingkungan

3.3.1 Unsur Hayati (Biotik)
Merupakan sebuah unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
3.3.2 Unsur Sosial Budaya
Meliputi lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3.3.3 Unsur Fisik (Abiotik)
Merupakan unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.
Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.

3.4 Kerusakan Lingkungan Hidup

3.4.1 Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

3.4.1.1 Letusan gunung berapi

Terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan: hujan abu vulkanik, lava dan awan panas, gas yang mengandung racun.

3.4.1.2 Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra.
Bahaya yang ditimbulkan: berbagai bangunan roboh, tanah longsor akibat guncangan, dan lain-lain.

3.4.1.3 Angin topan
Terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Menimbulkan kerusakan berupa merobohkan bangunan, rusaknya area pertanian dan perkebunan, dan lain-lain.

3.4.2 Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
1. Pencemaran (udara, air, tanah, suara), sebagai dampak adanya kawasan industri.
2. Banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
3. Tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
3.5 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Berkelanjutan

Setiap individu harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuannya masing-masing.Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi kita kelak.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah suatu upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan.

3.5.1 Ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan yaitu:
1. Menjamin pemerataan dan keadilan.
2. Menghargai keanekaragaman hayati.
3. Menggunakan pendekatan integratif.
4. Menggunakan pandangan jangka panjang.

Pada masa reformasi sekarang, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan
3.5.2 UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang mempunyai tujuan yaitu:
1. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
2. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

3.6 Upaya yang Dilakukan Pemerintah
1. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 (Tata Guna Tanah).
2.  Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982 (Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup).
3.  Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
4. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
Menanggulangi kasus pencemaran.
Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
5. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

3.7 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah

3.7.1 Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Dapat dilakukan dengan menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

3.7.2 Pelestarian udara
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1. Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
2. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin
3. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer.

3. 7.3 Pelestarian hutan
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4. Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.

3.7.4 Pelestarian laut dan pantai

Upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

3.7.5 Pelestarian flora dan fauna

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya:
1. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2. Melarang kegiatan perburuan liar.
3. Menggalakkan kegiatan penghijauan.

Sumber:
1. Pada tanggal 12 Mei 2015, disarikan dari http://belajarpsikologi.com/pengertian-kesehatan/
2. Pada tanggal 12 Mei 2015, disarikan dari http://carapedia.com/pengertian_definisi_lingkungan_hidup_menurut_para_ahli_info951.html
3. Pada tanggal 12 Mei 2015, disarikan dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan
4. Pada tanggal 12 Mei 2015, disarikan dari http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/linkungan-hidup-kerusakan-lingkungan.html
5. Pada tanggal 12 Mei 2015 disarikan dari Power Point Binus Maya Human Life Domains 2: Education, Health, Environment. Pertemuan ke-9.

2 komentar :

  1. Hai Vinaa. Terimakasih untuk penyampaian materinyaa:) sudah bagus dan rapih. Aku kasih kamu nilai 89 yaa:)

    BalasHapus
  2. Vina udah bagus dan lengkap materinya nilai untu kamu 87 yaa semangat :D

    BalasHapus