FILOGI

FILOGI
WE ARE FILOGI ( FILSAFAT PSYCHOLOGY) Dilatarbelakangi oleh Tugas Filsafat dari kelas LC64 BINUS University, di blog ini berisi tentang ulasan kembali yang di ringkas (Summary) dari beberapa pelajaran atau sumber lain.

Jumat, 15 Mei 2015

Pertemuan ke-10: Masalah Sosial Manusia: Penyimpangan, Kriminalitas, Kontrol Sosial, dan Ketidaksetaraan Global

1. Penyimpangan (Deviance)

1.1 Pengertian Penyimpangan
Gambar 1. Deviant
link: http://cowanboswell.wikispaces.com
Penyimpangan adalah suatu perilaku yang melanggar standar perilaku atau harapan dari suatu kelompok atau masyarakat.
- Melibatkan pelanggaran terhadap norma kelompok yang mungkin atau tidak ungkin diformalkan dalam hukum.
- Definisi sosial dalam suatu masyarakat tertentu dan pada waktu tertentu.

1.1.1 Penyimpangan dan Stigma Sosial
Gambar 2. Erving Goffman
link: http://thesocietypages.org
Menurut Goffman, stigma adalah label masyarakat yang menggunakan devaluasi (penurunan nilai) terhadap anggota kelompok sosial tertentu.

1.1.2 Penyimpangan dan Teknologi
Inovasi (perubahan) teknologi dapat mendefinisikan interaksi sosial dan standar perilaku yang berkaitan dengan mereka.

2. Kontrol Sosial

Pengertian Kontrol Sosial
Kontrol sosial adalah suatu teknik dan strategi yang digunakan untuk menvegah perilaku manusia yang menyimpang dalam masyarakat apapun.

Gambar 3. Orang tua
link: http://pixabay.com

- Orang tua
Gambar 4. Peers (kelompok teman sebaya)
link: http://previews.123rf.com
- Kelompok teman sebaya
Gambar 5. Sekolah
link: http://picturerumahminimalis.com
- Sekolah
Gambar 6. Perusahaan
link: http://www.clipartheaven.com
- Perusahaan
Gambar 7. Pemerintah
link: http://pemerintah.net
- Pemerintah

2.1 Sanksi
Gambar 8. Sanksi
link: http://thumb1.shutterstock.com
Sanksi berupa hukuman dan imbalan untuk sebuah perilaku yang menyangkut norma sosial.
- Masyarakat sering kali menerima pesan kompetisi mengenai bagaimana berperilaku

2.1.1 Fungsionalis
Masyarakat harus menghormati norma-norma sosial jika ada kelompok atau masyarakat yang bertujuan untuk bertahan hidup.

2.1.2 Teori Konflik
Keberhasilan memfungsikan masyarakat secara konsisten menguntungkan kuat atau lemahnya kelompok lain.

2.2 Confirmity and Obedience

2.2.1 Conformity (Kesesuaian)
Gambar 8. Conformity
link: http://blogs.baruch.cuny.edu
adalah pergi bersama dengan rekan yang tidak memiliki hak istimewa untuk mengarahkan suatu perilaku.

2.2.2 Obedience (Ketaatan)
Gambar 9. Obedient
link: http://comps.canstockphoto.com
adalah kepatuhan terhadap suatu otoritas yang lebih tinggi dalam suatu struktur hirarki.

Percobaan Milgram (The Milgram Experiment)
Gambar 10. Milgram Experiment
link: http://1.bp.blogspot.com
- Penguji menginstruksikan individu untuk meningkatkan kejutan listrik yang menyakitkan ke subjek percobaan.
- Hampir 2/3 dari peserta percobaan masuk ke kategori "obedient subjects" (subjek yang patuh).

2.3 Kontrol Sosial Informal dan Formal
- Kontrol Sosial Informal: digunakan untuk menegakkan norma-norma begitu saja.
- Kontrol Sosial Formal: dilakukan oleh agen resmi.
Kontrol sosial informal dapat benar-benar merusak kontrol sosial formal.

2.4 Hukum dan Masyarakat
Beberapa norma sangat penting untuk masyarakat dan diformalkan dalam hukum.

2.4.1 Hukum
Gambar 11. Hukum
link: http://www.cliparthut.com
Hukum adalah suatu lembaga kontrol sosial. Tatanan hukum mencerminkan nilai-nilai dalam posisi untuk melaksanakan kewenangan.

2.4.2 Teori Kontrol
Koneksi kita terhadap anggota masyarakat mengarahkan kita secara sistematis untuk menyesuaikan diri dengan norma masyarakat.

2.5 Perspektif Fungsionalis

2.5.1 Pandangan Durkheim
Gambar 12. Emile Durkheim
link: http://www.greatthoughtstreasury.com
- Hukum didirikan dengan bantuan budaya yang menentukan diterimanya suatu perilaku dan berkontribusi erhadap kestabilan.
- Erikson mengilustrasikan fungsi dari pemeliharaan batas penyimpangan
- Anomie adlah keadaan kehilangan arahan yang dirasakan dalam masyrakat ketika kontrol sosial dari perilaku individu menjadi efektif.

2.5.2 Teori Penyimpangan Merton
Gambar 13. Teori penyimpangan Merton
link: http://image.slidesharecdn.com
Teori Penimpangan Anomie: Bagaimana individu beradaptasi dengan cara tertentu sesuai atau menyimpang dari harapan budaya.
- Konformis
- Inovator
- Ritualisme
- Retret
- Pemberontak 

2.6 Perspektif Interaksionis

2.6.1 Teori Transmisi Budaya

- Transmisi budaya: Manusia belajar bagaimana berperilaku dalam situasi sosial, benar atau tidak benar

- Asosiasi Diferensial: Proses di mana paparan sikap yang menguntungkan untuk tindak pidana mengarah ke pelanggaran aturan (Sutherland)

- Teori Disorganisasi Sosial: Peningkatan kejahatan dan penyimpangan dikaitkan dengan tidak adanya atau kerusakan hubungan komunal dan lembaga-lembaga sosial.
Beberapa mengklaim teori disorganisasi sosial tampaknya "menyalahkan korban"

-Teori pelabelan
Merupakan suatu upaya untuk menjelaskan mengapa beberapa orang dipandang menyimpang sementara yang lain tidak, juga dikenal sebagai pendekatan sosial-reaksi.
+Pendekatan sosial-reaksi: Respon terhadap tindakan, bukan perilaku, menentukan penyimpangan.

2.7 Pelabelan dan Agen Kontrol Sosial
Profil rasial, di mana orang-orang yang diidentifikasi sebagai tersangka kriminal adalah murni berdasarkan ras, hal ini telah telah mendapat pengawasan publik.
Popularitas teori pelabelan ini tercermin dalam munculnya perspektif yang terkait yang disebut konstruksionis sosial.

2.8 Perspektif Sosial Konstruksionis
- Penyimpangan adalah produk dari budaya yang kita diami.
- Berfokus pada keputusan yang menciptakan identitas menyimpang.

2.8.1 Pelabelan dan Penyimpangan Seksual
-Definisi perilaku penyimpangan seksual bervariasi secara signifikan dari waktu ke waktu dan dari budaya ke budaya.
Penggunaan istilah, meskipun dengan cara yang positif masih menunjukkan seksualitas manusia dapat dibatasi dalamsederhana, kategori eksklusif.
Definisi penyimpangan seksual tampaknya berubah di setiap generasi.

2.9 Teori Konflik
Orang dengan kekuatan melindungi kepentingan mereka sendiri dan menetapkan penyimpangan untuk menyesuaikan dengan kebutuhannya.
Keadilan diferensial: Perbedaan dengan cara kontrol sosial diterapkan terhadap kelompok yang berbeda.

2.9.1 Perspektif Feminis
Adler dan Chesney-Lind berpendapat pendekatan yang ada untuk penyimpangan dan kejahatan dikembangkan oleh laki-laki dalam pikiran.
Masyarakat cenderung memperlakukan perempuan dengan cara stereotip.
Pandangan dan sikap budaya terhadap perempuan mempengaruhi bagaimana mereka dipandang dan diberi label.

Table 8-1: Modes of Individual Adaptation

Table 8-2: Sociological Perspectives on Deviance

3.  Kejahatan
Gambar 14. Crime
link: http://media.morristechnology.com
3.1 Pengertian Kejahatan
Pelanggaran hukum pidana dimana beberapa otoritas pemerintah menerapkan sanksi formal.
Termasuk: a) kejahatan indeks, b) pembunuhan, c) pemerkosaan, d) perampokan, e)kekerasan pencurian, f) pencurian, g) pencurian kendaraan bermotor, dan h) pembakaran.

3.2 Tipe Kejahatan
Sosiolog mengklasifikasikan kejahatan dalam hal bagaimana mereka berkomitmen dan bagaimana masyarakat memandang pelanggaran sebagai berikut: 
                 3.2.3  Kejahatan tanpa korban (Victimless crimes)
pertukaran bersedia di antara orang dewasa untuk luas yang diinginkan, tapi ilegal, berupa barang dan jasa.

3.2.2 Kejahatan profesional (Professional crime)
Banyak orang berkarir untuk kegiatan ilegal.
Penjahat Profesional (Professional criminal) adalah orang yang melakukan kejahatan sebagai pekerjaan sehari-hari.


3.2.3  Kejahatan terorganisir (Organized crime)
Kelompok yang mengatur hubungan antara berbagai perusahaan kriminal yang terlibat dalam kegiatan ilegal.
-          Mendominasi bisnis ilegal.
-          Berfungsi sebagai sarana atas mobilitas bagi kelompok orang-orang yang berjuang untuk keluar dari kemiskinan.

3.2.4 White Collar and Technology-Based Crime (Kejahatan Kerah Putih dan Kejahatan Berbasis Teknologi)
3.2.4.1  Kejahatan Kerah Putih (white collar)
Tindakan ilegal yang dilakukan dalam rangka  kegiatan usaha.
Gambar 15. White Collar Crime
link: http://comps.canstockphoto.com
3.2.4.2  Kejahatan Komputer (Computer crime)
Penggunaan teknologi tinggi untuk melaksanakan penggelapan atau penipuan elektronik.
3.2.4.3  Kejahatan korporasi (Corporate crime)
Setiap tindakan oleh sebuah perusahaan yang diancam dengan hukuman pemerintah.


3.2.5 Kejahatan karena kebencian (Hate Crime)
Pelaku termotivasi untuk memilih korban berdasarkan ras, etnis, agama, atau karakteristik pribadi, dan kebencian yang mendorong pelaku untuk melakukan kejahatan.
Pada tahun 2010 lebih dari 8.300 kejahatan karena kebencian dilaporkan.
Mayoritas dilakukan oleh anggota kelompok dominan terhadap yang relatif tidak berdaya.


3.2.6 Kejahatan Transnasional (Transnational Crime) merupakan kejahatan yang terjadi di berbagai batas negara.
-          Sebagian contoh mengerikan mencapai perbudakan
-          Kerjasama bilateral dalam pengejaran penjahat perbatasan umum
-          Kejahatan internasional mencakup seluruh dunia


Figure 8-2: Categorization of Reported Hate Crimes

Table 8-3: Types of Transnational Crime

4. Global Inequality (Ketidaksetaraan Global)

4.1  Kesenjangan Global (The Global Divide)
-          Ketidaksetaraan adalah faktor penentu yang signifikan dari perilaku manusia.
-          Kesenjangan dalam kekayaan global timbul akibat Revolusi Industri dan peningkatan produktivitas pertanian.
-          Mengakibatkan peningkatan standar hidup yang tidak merata di seluruh dunia.

4.2 Stratifikasi dalam Sistem Dunia
Kontras mencolok antara negara-negara industri dan berkembang
- Warisan kolonialisme
- perusahaan multinasional
- Modernisasi


Figure 10-1: Fundamental Global Inequality
Catatan: Dalam perbandingan ini, negara-negara industri termasuk Amerika Serikat dan Kanada, Jepang, Eropa Barat, dan Australasia. Negara-negara berkembang termasuk Afrika, Asia (kecuali Jepang), Amerika Latin, Eropa Timur, Karibia, dan Pasifik. Sumber: Diadaptasi dari Sutcliffe 2002: 18.

4.3 Warisan Kolonialisme
Gambar 16. Peta kolonialisme pada tahun 1800
link: https://saripedia.files.wordpress.com
- Colonialism: Kekuatan asing (luar negeri) mempertahankan dominasi politik, sosial, ekonomi, dan budaya untuk jangka panjang.

- Neocolonialism: Lanjutan ketergantungan pada negara-negara industri di manajerial dan keahlian teknis oleh mantan (bekas) koloni.

- Analisis Sistem Dunia: Wallerstein
Hubungan ekonomi dan politik yang tidak setara di mana negara-negara industri tertentu dan perusahaan global mereka mendominasi inti dari sistem ekonomi dunia.
+Ketergantungan Teori (Dependency Theory): Bahkan saat negara berkembang membuat kemajuan ekonomi, mereka tetap lemah dan tunduk kepada negara-negara dan perusahaan inti.

Gambar 17. Globalisasi
link: https://desyviani.files.wordpress.com
-Globalization: Integrasi seluruh dunia terhadap kebijakan pemerintah, budaya, gerakan sosial, dan pasar keuangan melalui perdagangan dan pertukaran ide.

4.4 Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional adalah organisasi komersial yang berkantor pusat di negara tapi melakukan bisnis di seluruh dunia.
-          Total pendapatan dari bisnis multinasional setara dengan nilai total barang dan jasa dipertukarkan di seluruh negara.
-          Lebih dari 10% barang  dan layanan AS yang terkait dengan ekspor atau impor barang

4.5 Pandangan Fungsionalis
-          Perusahaan multinasional dapat membantu negara-negara berkembang
-          Pekerjaan dan industri
-          Pemanfaatan maksimal dan optimal terhadap teknologi sekaligus mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan
-          Membuat negara lebih saling bergantung dan mengurangi kemungkinan untuk terjadinya konflik

4.6 Pandangan Konflik
-          Perusahaan multinasional mengeksploitasi pekerja lokal untuk memaksimalkan keuntungan
-          Investasi oleh perusahaan multinasional awalnya memberikan kontribusi untuk menjadi tuan rumah kekayaan
-          Akhirnya meningkatkan kesenjangan ekonomi di negara-negara berkembang

4.7 Modernisasi
Gambar 18. Modernisasi
link: http://4.bp.blogspot.com
4.7.1 Pengertian Modernisasi
Modernisasi adalah proses di mana negara perifer bergerak dari lembaga tradisional menjadi karakteristik orang-orang dari masyarakat yang lebih maju.

4.7.2 Teori Modernisasi
Fungsionalis melihat modernisasi dan pembangunan yang bertahap akan meningkatkan kehidupan orang-orang di negara-negara berkembang.


Table 10-1: Sociological Perspectives on Global Inequality

4.8 Social Mobility

4.8.1 Pola mobilitas antargenerasi di negara-negara industri:
1.      Kesamaan dalam cara orang tua memposisikan sistem stratifikasi ditransmisikan kepada anak-anak,
2.      Peluang mobilitas dipengaruhi oleh faktor-faktor struktural
3.      Imigrasi  merupakan faktor penting dalam membentuk tingkat masyarakat mobilitas antargenerasi

4.8.2 Mobilitas di negara berkembang:
Gambar 19. Negara Berkembang
link: http://image.slidesharecdn.com
-        Tingkat makro sosial dan perubahan ekonomi sering membayangi pergerakan tingkat mikro dari satu pekerjaan ke yang lain.
-          Perbedaan gender dan Mobilitas
-          Sebagai negara berkembang dan akibat adanya modernisasi, peran penting perempuan dalam produksi pangan memburuk

Sumber:
Pada tanggal 15 Mei 2015, disarikan dari Human Social Problems: Deviance, Crime, Social Control, and Global Inequality. Pertemuan ke-10.

3 komentar :

  1. Vina sudah bagus tapi sedikit saran aja karna yang dibahas social problems mungkin bisa diceritain masalah yang lagi ada di masyarakat dan jadi tren gitu. hehe tapi keseluruhan udah bagus kok, nilai untuk vina 87. semangat :D

    BalasHapus
  2. Selamat siang Vina, blog kamu sudah rapih, sudah lengkap dengan gambar, dan sumber yang diambil dari buku. Aku kasih kamu nilai 88 yaa:) semangat

    BalasHapus
  3. Bagus blognya! Nilai buat vina 87

    BalasHapus