FILOGI

FILOGI
WE ARE FILOGI ( FILSAFAT PSYCHOLOGY) Dilatarbelakangi oleh Tugas Filsafat dari kelas LC64 BINUS University, di blog ini berisi tentang ulasan kembali yang di ringkas (Summary) dari beberapa pelajaran atau sumber lain.

Selasa, 08 Desember 2015

Pengertian Autisme

Apakah kalian tahu sebenarnya apa itu autisme?

Autism
http://specialeducation.departments.pwcs.edu
apa yang kalian tahu mengenai autisme??
penyakit menular?
kebodohan?
gangguan jiwa?
virus?

Semuanya salah.

Autisme adalah gangguan perkembangan yang kompleks pada anak, yang mempengaruhi kemampuan anak untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi  sosial sehingga menjadi berbeda dengan perilaku anak pada umumnya.


Senin, 29 Juni 2015

Field Trip Setu Babakan : Agama dan Interaksi Sosial di Kampung Betawi

AGAMA DAN INTERAKSI SOSIAL YANG TERDAPAT DI KAMPUNG BETAWI


Kata Pengantar

    Tugas ini adalah Tugas Akhir dari mata kuliah Ilmu Sosial untuk Psikologi. Kami sudah melakukan wawancara di Setu Babakan, Jagakarsa. Kami berusaha menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sederhana supaya masyarakat mudah mengerti maksud pertanyaan kami. Pertanyaan-pertanyaan kami seperti: Apa saja agama yang ada di Kampung Betawi? - Agama yang menjadi mayoritas di Kampung Betawi? - Apa saja tempat ibadah yang ada di Kampung Betawi? - Bagaimana interaksi antar agama di Kampung Betawi? - Apa saja upacara agama yang ada di Kampung Betawi? dan siapa saja pemuka agama di Kampung Betawi? Kemudian kami menganalisis apakah hal-hal yang kami tanyakan  masih dipertahankan atau sudah mengalami perubahan karena adanya pengaruh Modernisasi dan Globalisasi. Dari tugas ini kita dapat melihat bagaimana pengaruh Modernisasi dan Globalisasi terhadap agama dan interaksi sosial masyarakat di Kampung Betawi. 
1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

     Indonesia adalah sebuah negara yang sangat heterogen dalam berbagai hal, meliputi suku, bahasa, agama, warna kulit, budaya dan sebagainya. Kami membahas tentang agama dan interaksi sosial di Kampung Betawi dan melihat apakah ada perubahan terhadap agama dan interaksi sosial di Kampung Betawi akibat pengaruh Modernisme dan Globalisasi. Modernisme merupakan reaksi individu dan kelompok terhadap dunia modern, dunia modern ini merupakan dunia yang dipengaruhi oleh praktik dan teori kapitalisme, industrialisme, dan negara-bangsa. Sedangkan Globalisasi adalah sebuah proses integrasi internasional yang terjadi karena adanya pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. 

   Setu Babakan merupakan sebuah kawasan perkampungan yang sudah ditetapkan Pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian dan pengembangan budaya Betawi. Di perkampungan ini, masyarakat Setu Babakan masih mempertahankan budaya dan cara hidup khas Betawi, memancing, bercocok tanam, berdagang, membuat kerajinan tangan, dan membuat makanan khas Betawi, mereka aktif menjaga lingkungan dan meningkatkan taraf hidupnya. Setu Babakan adalah kawasan yang  masih memiliki nuansa kuat dan murni baik dari sisi budaya, seni pertunjukan, jajanan, busana, rutinitas keagamaan, maupun bentuk rumah Betawi. Keberadaan agama dan interaksi sosial yang terdapat di Kampung Betawi meskipun masih kental mengalami sedikit penurunan, yaitu dalam hal bangunan-bangunan tempat ibadahnya mulai modern dan terdapat “budaya praktis” dimana masyarakat sudah merasa tahap-tahap yang dilakukan untuk upacara pernikahan merepotkan, hal ini  berarti sudah terdapat pengaruh Modernisme dan Globalisasi di masyarakat Kampung Betawi. 

    Apabila masyarakat DKI Jakarta berdiam diri dan tidak berusaha untuk mempertahankan hal ini maka dampak Modernisasi dan Globalisasi yang akan melunturkan kekhasan Kampung Betawi semakin besar. Maka dari itu kami mahasiswa/i dari Psikologi Binus University seluruh angkatan 2018  mendapatkan tugas untuk menjalankan Field Trip ke Kampung Betawi, Setu Babakan. Kami merasa sangat senang, dimana dalam tugas ini kami merasa seperti liburan bersama namun sambil menjalankan tugas yang sudah dibagikan. Kami melakukan wawancara dengan beberapa warga sesuai dengan topik yang kami dapatkan. Dengan melakukan wawancara saya mendapatkan banyak manfaat, yaitu mengetahui berbagai hal mengenai masyarakat asli Kampung Betawi dalam kehidupan sehari-harinya dalam hal agama dan interaksi sosialnya, dimana warga di Kampung Betawi tidak memiliki Pandangan Etnosentrisme. Etnosentrisme adalah sikap yang menganggap hanya norma-norma, nilai-nilai agama, dan perilaku kelompoknya sendiri yang baik, sementara kelompok lain dilihat sebagai jelek, tidak benar dan tidak penting.

1.2  Tujuan

Tujuan dari wawancara yang kami lakukan adalah
1. Untuk mengetahui apa saja agama yang ada di Kampung Betawi.
2. Untuk mengetahui tempat ibadah yang ada di Kampung Betawi.
3. Untuk mengetahui upacara yang ada di Kampung Betawi.
4. Untuk mengetahui pemuka agama di Kampung Betawi.
5. Untuk mengetahui interaksi antar agama di Kampung Betawi.

2. Bahan dan Metode

2.1 Tempat dan Waktu Penelitian
   Penelitian dilakukan di daerah Perkampungan Betawi Setu Babakan, Jagakarsa dan dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Juni 2015.

2.2 Metode Penelitian
   Metode yang kami gunakan adalah metode observasi, yaitu dengan cara turun langsung ke lapangan (melakukan survey) ke objek wisata budaya Betawi, Setu Babakan. Kami melakukan wawancara dengan beberapa penduduk asli dan mencatat informasi yang diperoleh. 

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Mengenai agama yang ada di Kampung Betawi
     Menurut Wallace, agama adalah keyakinan dan ritual peduli dengan makhluk gaib, kekuatan, dan kekuasaan. Agama didefinisikan sebagai budaya universal.

     Menurut informasi yang kami dapatkan dari beberapa warga yang kami wawancarai, hanya sedikit warga Setu Babakan yang menganut agama Kristen dan Katolik, mayoritas masyarakat Setu Babakan menganut agama Islam, bisa dikatakan 99% menganut agama Islam. 

3.2 Mengenai tempat ibadah yang di Kampung Betawi
    Sehubungan dengan informasi bahwa agama mayoritas di Kampung Betawi adalah agama Islam (Muslim) maka tempat ibadah yang ada adalah Masjid. Bangunannya sudah mulai modern yang berarti terdapat pengaruh Modernisme dan Globalisasi.

3.3 Mengenai upacara yang ada di Kampung Betawi
     Upacara yang masih selalu dilakukan di Kampung Betawi adalah upacara pemakaman (ziarah atau nyekar). Mengenai kebiasaan yang selalu dilakukan secara turun-temurun dan terus dilestarikan adalah melakukan silahturahmi ke tetangga dan keluarga, biasanya yang muda mendatangi yang lebih tua. Terdapat beberapa upacara adat Betawi:

1. Pernikahan
      Terdapat tahap-tahap untuk mencapai rumah tangga pada masyarakat Betawi, meskipun jarang dilakukan karena berbagai halangan dan adanya “budaya praktis” dimana masyarakat memandang tahap-tahap ini terlalu merepotkan. Hal ini juga merupakan salah satu dampak negatif dari Globalisasi dan Modernisme. 

Tahap-tahap tersebut meliputi:
a. Ngedelegin :  mencari calon menantu perempuan yang di lakukan oleh Mak Comblang.
b. Ngelamar : pernyataan meminta pihak lelaki kepada pihak perempuan.
c. Bawa Tende Putus : kesepakatan kapan pernikahan akan dilaksanakan.  
d. Ngerudat : rombongan keluarga pengantin laki-laki menuju rumah pengantin perempuan, sambil membawa serah-serahan,seperti : roti budaya, pesalin, sie, dan lain-lain.
e. Akad Nikah : ikrar yang di ucapkan oleh pengantin laki-laki di hadapan  wali pengantin perempuan.  
f. Kebesaran : upacara kedua mempelai duduk di puade untuk menerima ucapan selamat dari keluarga dan undangan. 
g. Negor : upaya suami merayu istrinya untuk memulai hidup baru sebagai sebuah keluarga.
h. Pulang Tige Ari : upacara resepsi pernikahan yang di lakukan di rumah keluarga pengantin lelaki. 

2. Khatam Quran (di Betawi sering disebut Tamatan Quran)
     Upacara ini sangat penting bagi masyarakat Betawi karena orang yang sudah melaksanakan upacara ini dianggap telah mengerti ajaran agama Islam. Penentu seseorang sudah layak dikategorikan tamat adalah guru ngajinya sendiri yang mengajarkan dan mengamati secara intensif. Selamatan atau kenduri menandai tamatnya si anak dalam soal mengaji Quran.

3. Akeke (Akekah)
      Merupakan upacara selamatan pemberian nama dan pencukuran rambut bayi. Pada upacara itu kambing dipotong, satu ekor untuk bayi perempuan dan dua ekor untuk bayi laki-laki. Hasil seluruh rambut yang dipotong atau dicukur dikumpulkan kemudian ditimbang dengan ukuran gram. Misalnya jumlah timbangannya  5 gram, maka ayah si bayi yang sekarang sudah diberi nama, akan membeli emas sebanyak 5 gram. Jumlah uang untuk membeli emas yang 5 gram emas itu akan disumbangkan kepada anak yatim piatu dan fakir miskin. Akeke juga dimeriahkan dengan pembacaan maulid Al-Barjanzi dan pembagian "berekat" (besek) untuk peserta kenduri.

4. Sunatan
     Sunat bagi orang Betawi adalah upacara memotong ujung kelamin anak lelaki dalam ukuran tertentu. Menurut ajaran Agama Islam, bila anak lelaki memasuki akil balig, ia harus segera dikhitan (disunat). Anak lelaki yang sudah akil balig tetapi belum disunat, shalatnya tidak sah. Dalam tradisi Betawi, sunat diartikan sebagai proses pembeda. Berarti seorang anak lelaki yang sudah sunat sudah memasuki dunia akil balig. Karena sudah akil balig, maka dia seharusnya sudah mampu membedakan antara dunia anak-anak dan dunia dewasa. Ia sudah selayaknya mampu menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang melanggar ajaran agama dan adat kesopanan di masyarakat.

3.4 Mengenai pemuka agama di Kampung Betawi
   Pemuka agama di Kampung Betawi yang mayoritasnya Muslim (Islam) adalah Ustad (guru), Ulama dan Kiyai.

3.5 Mengenai interaksi antar agama di Kampung Betawi
     Tidak terdapat Sikap Etnosentrisme pada masyarakat Kampung Betawi terhadap agama lain selain Islam. Artinya dalam interaksi tidak ditemukan orang yang mempunyai sikap yang menganggap hanya norma-norma, nilai-nilai agama, dan perilaku kelompoknya sendiri yang baik, sementara lain orang lain dilihat sebagai jelek, tidak benar dan tidak penting. Interaksi antar agama di Kampung Betawi sangat baik, tidak ada sikap membedakan dan fanatik terhadap agamanya sendiri. 
“Sama saja, semua manusia”, merupakan salah satu tanggapan warga Kampung Betawi yang kami wawancarai. Saya secara individu sangat bangga mendengarnya, dari beberapa warga yang kami wawancarai semua mengatakan bahwa tidak ada pembedaan karena agama yang berbeda, kita harus bangga dengan masyarakat di Kampung Betawi yang saling menghargai dan menghormati satu sama lain, tidak terpengaruh dengan adanya perbedaan agama. Dan berarti tidak terdapat pengaruh Globalisasi dan Modernisme dalam interaksi antar agama di Kampung Betawi.

4. Kesimpulan 

   Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa yang pada umumnya bertempat tinggal di Jakarta. Mayoritas agama penduduk Kmapung Betawi adalah Islam (Muslim), tempat ibadahnya adalah Masjid, upacara yang masih terus dilakukan adalah ziarah (nyekar) dan melakukan silahturahmi ke rumah tetangga atau keluarga, dimana biasanya yang muda datang ke rumah yang lebih tua (dituakan), upacara adatnya meliputi: 1) Pernikahan, terdapat tahap-tahap untuk mencapai rumah tangga pada masyarakat Betawi, meskipun jarang dilakukan karena berbagai halangan dan adanya “budaya praktis” dimana masyarakat memandang tahap-tahap ini terlalu merepotkan, ini merupakan salah satu dampak negatif dari Globalisasi dan Modernisme, 2) Khatam Quran (di Betawi sering disebut Tamatan Quran), orang yang sudah melaksanakan upacara ini dianggap telah mengerti ajaran agama Islam, 3) Akeke (Akekah), merupakan upacara selamatan pemberian nama dan pencukuran rambut bayi. 4) Sunatan, seorang anak lelaki yang sudah sunat sudah memasuki dunia akil balig, maka dia seharusnya sudah mampu membedakan antara dunia anak-anak dan dunia dewasa. Ia sudah selayaknya mampu menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang melanggar ajaran agama dan adat kesopanan di masyarakat.  Pemuka agama di Kampung Betawi yang mayoritasnya Muslim (Islam) adalah Ustad (guru), Ulama dan Kiyai. Dan interaksi antar agamanya sangat baik, tidak ada perbedaan antara agama Muslim dan Non-Muslim. 

   Dengan adanya Setu Babakan yang merupakan sebuah kawasan perkampungan yang sudah ditetapkan Pemerintah Jakarta bisa membantu generasi muda untuk mengenal, menjaga dan melestarikan Budaya Betawi. Saya juga berharap dengan adanya Setu Babakan ini Budaya Betawi dapat terus lestari dan tidak terpengaruh dampak negatif dari Globalisasi dan Modernisme, seperti : 1) Semakin banyak dan mudah nilai-nilai Barat masuk ke Indonesia,baik melalui internet, media televisi, maupun media cetak yang menyebabkan lunturnya budaya Indonesia, 2) Lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan social, 3) Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industry, 4) Meningkatnya sikap individualism, 4)Sikap sekularisme, lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama, 5) Meningkatnya life style, bergaya hidup mewah dan boros dan 6) Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan negaranya sendiri.

Daftar Pustaka

1. Disarikan dari https://id.wikipedia.org/wiki/ - Modernisme (28-06-2015)
2. Disarikan dari https://id.wikipedia.org/wiki/ - Suku Betawi (28-06-2015)
3. Disarikan dari https://setubabakan.wordpress.com/about/ - Setu Babakan (28-06-2015)
4. Disarikan dari upacaraadatbetawi.blogspot.com - Upacara di Setu Babakan (28-06-2015)
7. Disarikan dari TIM CBDC 2015. (2015). CHARACTER BUILDING : KEWARGANEGARAAN. Jakarta: Universitas Bina Nusantara (28-06-2015)

Senin, 08 Juni 2015

Psikoanalisa: Jung, Adler, Horney, Sullvian & Fromm

1. Carl Gustav Jung (1875-1961)

  Mulanya Jung adalah salah satu pengikut Freud, tetapi berpisah dengan Freud setelah ia mengembangkan teori psikodinamiknya sendiri yang dinamakan psikologi analitik. Jung berpendapat bahwa proses tak sadar penting dalam menjelaskan tingkah laku. Tetapi pemahaman tentang tingkah laku manusia harus menginkorporasikan fakta kesadaran diri dan pengaturan diri serta impuls-impuls dari id dan mekanisme pertahanan. Kita tidak hanya memiliki ketidaksadaran pribadi, tetapi kita juga memiliki ketidaksadaran kolektif (pengalaman umat manusia yang terakumulasi dan diwariskan ke generasi berikutnya). Ketidaksadaran kolektif ini berisi gambaran atau arketipe primitif, ,eskipun bersifat tak sadar, arketipe ini mempengaruhi pikiran, mimpi dan emosi kita. Contoh dari arketipe itu adalah pesona, anima dan animus, bayang-bayang dan diri. Jung menolak bahwa semua tingkah laku ditentukan pleh pengalaman di masa dini, bagi Jung tingkah laku orang yang normal sebagian tergantung pada diferensiasi diri.

Gambar 1. C. G. Jung
http://www.opencenter.org
  Teori penting yang dikemukakan oleh Jung adalah teori tipologi kepribadian. Jung berpendapat bahwa manusia didunia ini pada dasarnya dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis saja, tergantung pada jenis atau tipe kepribadiannya. 
Berdasarkan fungsinya manusia dapat dibagi dalam 4 tipe kepribadian:
1. Kepribadian yang rasional, yaitu terdapat pada orang-orang yang paling dipengaruhi oleh akal dan rasionalnya sehingga tiap tindakannya diperhitungkan dengan benar-benar.
2. Kepribadian yang intuitif, yaitu kepribadian yang sangat dipengaruhi oleh atau perasaan.
3. Kepribadian emosional, terdapat pada orang yang sangat dikuasai oleh emosinya.
4. Kepribadian yang sensitive, yaitu kepribadian yang dipengaruhi terutama oleh pancaindra dan cepat sekali terhadap rangsang yang diterima oleh pancaindra (sensation).
Berdasarkan reaksi terhadap lingkungan kepribadian dapat dibagi dalam 3 tipe kepribadian:
1. Kepribadian yang ekstrover, yaitu kepribadian yang terbuka.
2. Kepribadian yang introver, yaitu kepribadian yang tertutup.
3. Kepribadian yang ambivert, yaitu kepribadian yang tidak dapat digolongkan kedalam tipe ekstrover dan introver.

2. Alfred Adler (1870-1937)

  Adler pengikut setia Freud di Wina, tetapi hubungan ini tidak lama karena pada tahun 1907 Freud menyingkirkan adler dari kehidupannya karena adler menulis kertas kerja berjudul “Organ Inferiority”. Kertas kerja ini selanjutnya menjadi dasar dan pikiran-pikiran Adler seluruhnya. Dalam kertas kerja itu ia mengatakan bahwa setiap manusia pada dasarnya mempunyai kelemahan organis. Berbeda dengan hewan, manusia tidak diperlengkapi dengan alat-alat tubuh untuk melawan alam. Karena itu seorang bayi yang baru lahir terpaksa sepenuhnya menggantungkan dirinya pada orang lain terutama pada ibunya. Kelemahan-kelemahan organis inilah yang membuat manusia bisa lebih unggul dari makhluk-makhluk lainnya.Kelemahan-kelemahan organis itu mendorong manusia untuk mengadakan kompensasi. Mengambangkan akalnya sedemikian rupa sehingga bisa menutupi kelemahan organisnya. Mekanisme kompensasi inilah yang mendasari tingkah laku.

Gambar 2. Alfred Adler
http://upload.wikimedia.org
  Menurut Adler, manusia pada dasarnya didorong oleh kompleks inferioritas bukan insting seksual. Pada beberapa orang, perasaan inferioritas ini akibat masalah fisik dan terdapat kebutuhan untuk mengkompensasinya. Perasaan ini menyebabkan suatu dorongan yang kuat ke arah superioritas yang akan memotivasi kita untuk unggul dan menguasai orang lain. Sama seperti Jung, Adler berpendapat bahwa pengaturan diri dan kesadaran diri mrmainkan peranan yang penting dalam perkembangan kepribadian. Diri kreatif (creative self) adalah suatu aspek kesadaran diri dari kepribadian yang berjuang mengatasi hambatan dan mengembangkan potensi indvidu. Lingkungan dan hubungan sosial mmainkan peran formatif dalam perkembangan kepribadian kita. Menurut Adler, setiap orang memiliki potensi yang unik, sehingga disebut psiologi indivdual.

3. Karen Horney (1885-1952)

  Horney merasa tidak puas dengan psikoanalisi ortodoks, bersama dengan sejumlah tokoh lain yang mendasarnya bukanlah cinta diri, tetapi pendewaan diri dan penliaian diri yang berlebihan sebagai akibat perasaan-perasaan tidak aman. Horney juga mempersoalkan konsep Freud yaitu: kompulsi repetisi, id, ego dan superego, kecemasan dan masokhisme (1939). Sumbangan teoritis fundamental Freud adalah doktrin tentang determinisme psikis, motivasi tak sadar, serta motif-motif emosional dan tidak rasional. Konsep utama Horney adalah kecemasan dasar. Umumnya yang menimbulkan kecemasan dasar adalah segala sesuatu yang menganggu keamanan anak dalam hubungan orangtuanya.

Gambar 3. Karen Horney
link: http://media-2.web.britannica.com
  Horney menyajikan suatu daftar yang terdiri dari 10 kebutuhan yang diperoleh akibat dari usaha menemukan pemecahan terhadao masalah hubungan manusa yang terganggu (1942). Horney menyebut kebutuhan ini "neurotik" karena merupakan pemecahan irasional terhadap masalah tersebut.
1. Kebutuhan neurotik akan kasih sayang dan penerimaan
Cirinya adalah keinginan membabi buta untuk menyenangkan orang lain dan berbuat sesuai dengan harapan mereka.
2. Kebutuhan neurotik akan mitra yang bersedia mengurus kehidupan seseorang
Orang yang memiliki kebutuhan ini adalah parasit. Terlalu menghargai cinta dan sangat takut diabaikan dan ditinggalkan.
3. Kebutuhan neurotik untuk membatasi kehidupan dalam batas-batas yang sempit
Tidak menuntut, puas dengan apa yang ada, lebih suka tidak dikenali, dan menghargai kerendah-hatian melebihi segala sesuatu
4. Kebutuhan neurotik akan kekuasaan
Terwujud dalam keinginan untuk berkuasa demi kekuasaan itu sendiri, tidak hormat sama sekali dengan orang lain, sikap memuja berlebihan terhadap segala bentuk kekuatan dan melecehkan kelemahan.
5. Kebutuhan neurotik untuk mengeksploitasi orang lain
6. Kebutuhan neurotik akan prestise
Harga diri seseorang ditentukan dari banyaknya penghargaan yang ia terima oleh masyarakat.
7. Kebutuhan neurotik akan kekaguman pribadi
Memiliki gambaran diri yang melambung dan ingin dikagumu atas ini bukan atas dasar siapa sesungguhnya mereka.
8. Ambisi neurotik akan prestasi diri 
Ingin menjadi yang terbaik dan memaksa diri semakin berprestasi karena merasa tidak aman.
9. Kebutuhan neurotik untuk berdiri sendiri dan independensi
Karena kekecewaan dalam usaha mereka menemukan hunungan hangat dan memuaskan denga orang lain, maka memisahkan diri dan tidak mau terikat dengan siapa pun dan apa pun. Menjadi "orang-orang yang menyendiri".
10. Kebutuhan neurotik akan kesempurnaan dan ketaktercelaan
Karena takut akan kesalahan dan kritikan maka berusaha embuat dirinya tak terkalahkan dan tak bercela. Mereka terus mencari kekurangan dalam diri mereka supaya kekurangan itu dapat ditutup sebelum diketahui oleh orang lain.

4. Harry Stack Sullivan (1892-1949)

Gambar 4. Sullvian
link: http://s.fixquotes.com
  Sullivan adalah pencipta segi pandangan bary yang dikenal dengan nama interpersonal theory of psychiatry. Ajaran pokok teori ini dengan hubungan teori kepribadian ialah bahwa kepribadian adalah pola yang relatif menetap dari situasi antarpribadi yang berulang yang menjadi ciri kehidupan manusia (1953, hlm. 111). Sullvian mengatakan bahwa tidak ada gunaya sama sekali berbicara individu sebagai objek penelitian karena individu sama sekali tidak terpisahkan dari hubungannya dengan orang lain. Sullvian memperoleh pengetahuan empirisnya tentang kepribadian dari pekerjaannya merawat pasien yang menderita berbagai tipe gangguan kepribadian, terutama skizoprenia dan kasus-kasus obsesi. Sullvian menyatakan bahwa metode asosiasi bebas tidak berjalan memuaskan jika diterapkan pada penderita skizofrenia, karena metode itu menimbulkan banyak kecemasan.

5. Erich Fromm (1900-1980)

Picture 5. Erich Fromm
link: http://i.ytimg.com
  Fromm dilatih dalam psikoanalisis Freud dan dipengaruhi oleh Karl Marx, Karen Horney daan teoritikus lain yang berorientasi kemasyarakatan (sosial), kemudian ia mengembangkan teori kepribadia yang disebut Psikoanalisis Humanistik yang menekankan pengaruh faktor sosio-biologis, sejarah, ekonomi dan struktur kelas. "Tidak perlu orang menjadi psikoanalisis untuk dapat mengerti teori Freud, tetapi orang harus mempunyai pengetahuan tentang basis klinisnya, kalau tidak, mudah sekali konsep-konsep Freud akan salah dimengerti, karena orang memetik sejumlah kutipan yang hanya sebagian cocok, tanpa pengetahuan tentang sistem sebagai keseluruhan". Fromm mengemukakan bahwa manusia dipengaruhi oleh lingkungannya dari saat kelahiran dan karenanya psikologi bisa sangat bermanfaat dalam frame of reference antropologi dan filsafat. Fromm menyatakan bahwa motivasi adalah penting, ia berpendapat selain manusia terdorong dalam memuaskan kebutuhan organik, mausia juga terdorong untuk menjadi masyhur dan berkuasa, untuk cinta dan untuk merealisasikan cita-cita religius dan humanistik. Tahap perkembangan kepribadian adalah hasil dari proses sosialisasi. 

Sumber:
1. Bartens, K. (2005). Panorama Filsafat Modern. Jakarta: PT Mizan Publika
2. Freud, Sigmund. (Ed. Bartens, K.). 2006. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Gramedia
3. Hall, Calvin S. & Lindzey, Gardner. (Ed. Supratiknya, A.). (1993). Teori-Teori Psikodinamik. Yogyakarta: Kanisius
4. Sarwono, Sarlito W. (2008). Berkenalan dengan Aliran-Alirandan Tokoh-Tokoh Psikologi. Jakarta: PT Bulan Bintang
5. Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius
6. Semiun, Yustinus. (2006). Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanasius

Kamis, 28 Mei 2015

Pertemuan Ke-13: Collective Behavior and Social Movements (Perilaku Kolektif dan Gerakan Sosial)

Gambar 1. Collective Behavior & Social Movements
link: http://image.slidesharecdn.com
1. Collective Behavior (Perilaku Kolektif)

1.1 Theories of Collective Behavior

Gambar 2. Theory of Collective Behavior
link: http://quidprolaw.com
1.1.1 Pengertian Perilaku Kolektif
Perilaku kolektif adalah periaku sejumlah masyarakat yang tidak berpedoman pada institusi-isntitusi yang ada.
Perilaku kolektif: "perilaku yang relatif spontan dan tidak terstruktur dari sekelompok orang yang bereaksi terhadap pengaruh umum dalam situasi ambigu" (Smelser)
- Sulit untuk sosiolog untuk mengeneralisasi tentang perilaku orang dalam situasi seperti cairan (fluida).

1.1.2 Menurut Horton dan Hunt, Komblum, Light, Keller dan Calhoun:
Perilaku kolektif -> tindkan kolektif -> tindakan bersama -> dinamika kolektif

1.1.3 Ciri dari perilaku kolektif:

Gambar 3. Collective Behavior
link: http://www-fp.pearsonhighered.com
- dilakuan bersama oleh sejumlah orang
- tidak bersifat rutin (teratur)
- tanggapan terhadap stimulus tertentu, yaitu: a) peristiwa, b) benda dan c) ide

1.2 Emergent-Norm Perspektif
Perspektif munculnya norma: selama episode perilaku kolektif, definisi tentang apa perilaku yang tepat atau tidak muncul dari massa (crowd)
- Mencerminkan keyakinan bersama yang diselenggarakan oleh anggota kelompok
- Garis lintang untuk berbagai tindakan dalam kerangka umum yang ditetapkan oleh norma yang muncul

1.3 Value-Added Perspective
Model Penambahan Nilai : menjelaskan seberapa luas kondisi sosial diubah dalam pola yang pasti dalam beberapa bentuk perilaku kolektif
- Kondusifitas Struktural (Structural conduciveness)
- Regangan Struktural (Structural strain)
- Keyakinan Umum (Generalized belief)
- Faktor pencetus (Precipitating factor)
- Mobilisasi untuk tindakan (Mobilization for action)
- Latihan kontrol sosial (Exercise of social control)

1.4 Assembling Perspective
Perspektif Perakitan: meneliti bagaimana dan mengapa orang pindah dari titik yang berbeda dalam ruang ke lokasi umum
1.4.1 Periodic assemblies (Majelis periodik): berulang, pertemuan yang relatif rutin seperti kelompok kerja, kelas kuliah, acara olahraga
1.4.2 Nonperiodic assemblies (Majelis nonperiodik): meliputi demonstrasi, pawai, dan pertemuan di acara-acara seperti kebakaran dan penangkapan

1.5 Massa (Crowd)
1.5.1 Crowd

Gambar 4. Crowd
link: http://comps.canstockphoto.com
Crowd : pengelompokan sementara orang yang dekat yang berbagi fokus umum atau kepentingan
- Tidak sepenuhnya kekurangan dalam struktur
- Bahkan selama kerusuhan, peserta diatur oleh norma-norma sosial yang diidentifikasi dan menunjukkan pola yang pasti dari perilaku
- Perspektif munculnya norma menunjukkan bahwa norma sosial baru diterima
- Dilihat dengan makna baru melalui Internet

1.6 Disaster Behavior (Perilaku Bencana)
1.6.1 Pengertian Bencana
Bencana: peristiwa yang sifatnya mendadak atau mengganggu atau peristiwa yang overtaxed sumber masyarakat yang membutuhkan bantuan dari luar

1.6.2 Penelitian Bencana
Pusat Penelitian Bencana di University of Delaware

Gambar 5. University of Delaware
link: https://s3.amazonaws.com
Perencanaan maju untuk membangun perawatan darurat kesehatan, kontrol rumor dan pusat kesehatan mental, dan kesiapsiagaan bencana / program respon-darurat

1.6.3 Studi Kasus: Runtuhnya World Trade Center dan Badai Katrina

Gambar 6. Runtuhnya World Trade Center (WTC)
link: http://cdn.klimg.com/merdeka.com
- Ditandai banyaknya keunggulan dari pemulihan bencana
- Bahkan setelah bencana yang tak terbayangkan, orang-orang dan organisasi merespon dengan cara yang diprediksi

Gambar 7. Badai Katrina
link: http://static.inilah.com
- Dalam Katrina, kurangnya koordinasi yang monumental
- Pemulihan jangka panjang dari Katrina lebih rumit dibandingkan operasi penyelamatan

1.7 Fads and Fashions (Mode dan Fashion)
1.7.1 Mode
Mode: pola sementara dari perilaku yang melibatkan banyak orang

Gambar 8. Mode & Fashion Clipart
link: http://images.clipartpanda.com
1.7.2 Fashion
Fashion: massa yang menyenangkan menyangkut keterlibatan yang menampilkan penerimaan oleh masyarakat dan kesinambungan historis
- Memungkinkan orang untuk mengidentifikasi sesuatu yang berbeda dari lembaga dan simbol budaya yang dominan

1.8 Craze and Panic (Kegilaan dan Kepanikan) 
1.8.1 Craze (kegilaan)
Craze: keterlibatan massa yang menarik yang berlangsung selama waktu yang relatif lama

1.8.2 Panic

Gambar 9. Panic
link: http://www.yankmccain.com
Panic: rangsangan takut atau pelarian kolektif berdasarkan keyakinan umum yang mungkin atau mungkin tidak akurat
Kegilaan adalah gerakan untuk sesuatu; panik adalah pelarian dari sesuatu

1.9 Rumor
1.9.1 Pengertian Rumor

Gambar 10. Rumor
link: http://media.news.harvard.edu
Rumor : sepotong informasi yang dikumpulkan secara informal yang digunakan untuk menafsirkan situasi ambigu
- Menyediakan sebuah kelompok dengan suatu keyakinan bersama
- Sarana beradaptasi dengan perubahan
- Memperkuat ideologi masyarakat dan kecurigaan media massa 

1.10 Publik dan Opini Publik
1.10.1 Publik

Gambar 11. Public
link: http://ghz.gr/sites
Publik: kelompok tersebar dari orang, belum tentu berhubungan dengan satu sama lain, yang berbagi minat dalam masalah

1.10.2 Opini Publik

Gambar 12. Opini Publik
link: http://thumbs.dreamstime.com
Opini publik: ekspresi sikap mengenai masalah-masalah kebijakan publik yang disampaikan kepada pengambil keputusan
- Jajak pendapat dan survei memainkan peran utama dalam menilai pendapat


Table 21-1: Forms of Collective Behavior

2. Social Movement
Gerakan sosial: Penyelengaraan kegiatan kolektif untuk membawa atau menolak perubahan dalam kelompok atau masyarakat

Gambar 13. Social Movement
link: http://venturevillage.eu
- Gerakan sosial memiliki dampak yang dramatis (besar) pada perjalanan sejarah dan evolusi struktur sosial
- Fungsionalis: berkontribusi pada pembentukan opini publik
- Semakin mengambil dimensi internasional

2.1 Relative Deprivation Approach
Relative deprivation (kekuramgan relatif) : perasaan sadar terhadap perbedaan negatif antara harapan yang sah dan aktualitas saat ini. Sebelum ketidakpuasan disalurkan menjadi gerakan sosial, orang harus merasa mereka:
- Memiliki hak untuk tujuan mereka
- Menganggap mereka tidak dapat mencapai tujuan melalui cara-cara konvensional

2.2 Resource Mobilization
Mobilisasi sumber daya: cara gerakan sosial memanfaatkan sumber daya seperti uang, pengaruh politik, akses ke media, dan pekerja

Gambar 14. Anthony Oberschall
link: http://littlerascalsdaycarecase.org
2.2.1 Oberschall: untuk mempertahankan gerakan sosial, harus ada dasar organisasi dan kontinuitas kepemimpinan

Gambar 15. Karl Marx
link: http://upload.wikimedia.org
2.2.2 Marx: pemimpin perlu untuk membantu pekerja mengatasi kesadaran sikap-palsu yang tidak mencerminkan posisi tujuan pekerja

2.3 Gender dan Gerakan Sosial
- Wanita merasa lebih sulit daripada laki-laki untuk mendapatkan posisi kepemimpinan dalam organisasi gerakan sosial
- Gender dapat mempengaruhi cara kita melihat upaya terorganisir untuk membawa atau menolak perubahan

2.4 Gerakan Sosial Baru
kegiatan kolektif terorganisir: Kegiatan organisasi kolektif (bersama) yang mempromosikan otonomi, penentuan nasib diri sendiri, dan peningkatan kualitas hidup
- Gerakan sosial baru umumnya tidak melihat pemerintah sebagai sekutu mereka
- Anggota gerakan sosial baru menunjukkan sedikit kecenderungan untuk menerima otoritas ditetapkan


Table 21-2: Contributions to Social Movement Theory

2.5 Komunikasi dan Globalisasi Perilaku Kolektif
Pesan teks Global dan Internet memungkinkan aktivis sosial untuk menjangkau orang-orang seketika (dengan cepat)
- Internet listserves dan chat room memungkinkan penyelenggara gerakan sosial untuk mendaftarkan orang yang berpikiran sama tanpa kontak langsung (tatap muka).
- Televisi dan internet dapat menyampaikan rasa aman yang palsu mengenai keakraban yang diperkuat dengan kesegeraa
- Computer-Mediated Communication (CMC)

2.6 Hak Penyandang Disabilitas
2.6.1 Looking at the Issue
Upaya untuk memastikan kesehatan dan hak-hak penyandang cacat telah berkembang sejak awal 1960-an
- Menantang stereotip negatif

Gambar 16. Dsability Quote
link: http://www.jjslist.com
- Mencoba untuk mendapatkan suara lebih besar dalam pengambilan keputusan lembaga dan kebijakan publik yang mempengaruhi mereka
- Mencoba untuk membentuk kembali hukum, lembaga, dan lingkungan
Pada tahun 1990, pemerintah mensahkan Americans with Disabilities Act (ADA)

Gambar 17. ADA
link: http://setexasrecord.com
- Melarang bias terhadap penyandang cacat dalam pekerjaan, transportasi, akomodasi-umum dan telekomunikasi
- Mendefinisikan kecacatan sebagai kondisi yang secara substansial membatasi aktivitas hidup utama
- Tanggung jawab untuk menegakkan ADA yang diberikan kepada beberapa agen-agen federal

2.6.2 Applying Sociology
2.6.2.1 Perspektif Pelabelan : ADA suatu pembingkaian signifikan dari masalah hak asasi disabilitas
Negara-negara lain melihat kecacatan sebagai masalah hak
2.6.2.2 Teori konflik : ADA merupakan bagian dari 40 tahun gerakan hak sipil 
2.6.2.3 Interaksionis : fokus pada hubungan sehari-hari orang dengan atau tanpa cacat

2.6.3 Initiating Policy (Memulai Kebijakan)
- Kelompok merasa badan-badan federal terlalu berhati-hati dalam menegakkan ADA
- Aktivis hak Penyandang Disabilitas mempertanyakan visitabilitas - aksesibilitas rumah-rumah pribadi untuk pengunjung dengan (yang meiliki) disabilitas (cacat).


Table 21-3: Can You Match the Person with the Disability?

Sumber:
1. Pada tanggal 29 Mei 2015, disarikan dari Power Pont Binus Maya: Collective Behavior and Social Movements. Pertemuan ke-13.
2. Pada tanggal 29 Mei 2015, disarikan dari Wulandari, Hesti. Terorisme dan Kekerasan di Indonesia Sebuah Antologi Kritishttps://books.google.co.id (perilaku kolektif)

Minggu, 24 Mei 2015

Colonialism and Development, Cultural Exchange and Survival

Kolonialisme dan Pembangunan (Colonialism and Development)
Bab ini memperkenalkan mahasiswa pada sejarah dan efek kolonialisme, terutama di bagian Inggris dan Perancis. Bab ini juga membahas pembangunan berkelanjutan dan industrialisasi negara dunia ketiga, dan beberapa masalah yang disebabkan oleh perubahan ini. 

1. Kolonialisme
Selama berabad-abad bangsa Indonesia hidup dalam kolonialisme dan imperialisme Barat, yaitu oleh negara Portugis, Belanda, Prancis dan Inggris.

Gambar 1. Perang di Selat Malaka antara Demak dan Portugis
link: http://jurnalmaritim.com
1.1 Pengertian Kolonialisme
Kolonialisme adalah penguasaan suatu negara terhadap suatu wilayah atau bangsa lain yang bertujuan untuk memperluas negara tersebut. Kolonialisme merujuk pada suatu negara yang menjadikan banyak negara sebagai koloninya.
Gambar 2. Colonialism & Imperialism
link: http://3.bp.blogspot.com
1.2 Pengertian Imperialisme
Imperialisme adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar.

- Imperialisme mengacu pada kebijakan memperluas kekuasaan bangsa atau kerajaan atas bangsa-bangsa asing dan mengambil dan menahan koloni asing.
- Kolonialisme mengacu pada dominasi politik, sosial, ekonomi, dan budaya dari wilayah dan rakyatnya oleh kekuatan asing untuk jangka waktu yang panjang.
- Imperialisme sama tuanya dengan negara.

Gambar 3. Age of Dicovery
link: http://www.weplayciv.com
- Kolonialisme modern bermula dengan Age of Discovery selama negara-negara Eropa mendirikan koloni di seluruh dunia baru.

1.3 Faktor perkembangan hubungan Dunia Barat dan Dunia Timur
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan hubungan antara dunia Barat dan Timur sampai abad ke-18, yaitu:

1. 3.1 Faktor ekonomi
Gambar 4. Ekonomi
link: http://www.halklailiskiler.com
kebutuhan akan barang yang tidak diasilkan oleh daerah atau wilayah.

1.32 Faktor kemajuan Iptek
Gambar 5. Iptek
link: https://nelsonism.files.wordpress.com
penemuan alat kompas, astrolobe dan alat navigasi yang mempngaruhi di bidang pelayaran.

1.3.3 Faktor politik
jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan Turki pada tahun 1453 menyebabkan bangsa Eropa memiliki keinginan untuk datang secara langsung ke tempat penghasil barang dunia Timur.

1.3.4 Faktor psikologis
Gambar 6. 3G (gold, glory & gospel)
link: http://1.bp.blogspot.com
semangat bangsa Eropa melakukan perjalanan ke dunia Timur yang dikenal sembagai semangat 3G, yaitu : 1) gold (kekayaan), 2) glory (kejayaan) dan 3) gospel (menyebarkan ajaran Nasrani), juga ingin mebuktikan kebenaran teori Copernicus (bumi itu bulat).

1.4 British Colonialism (Kolonialisme Inggris)
Gambar 7. Peta Inggris
link: http://www.indonesiamedia.com
- Pencarian sumber daya dan pasar baru untuk meningkatkan keuntungan memicu kolonialisme Inggris.
- Tahap pertama dari kolonialisme Inggris terkonsentrasi di New World, barat Afrika, dan India dan datangnya berdekatan dengan Revolusi Amerika.
- Selama periode kedua kolonialisme, Inggris akhirnya menguasai sebagian besar India, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan sebagian besar dari Afrika timur dan selatan.
- Upaya kolonial Inggris yang dibenarkan oleh apa yang disebut Kipling "beban orang kulit putih" yang menegaskan bahwa penduduk asli tidak mampu mengatur diri mereka sendiri dan membutuhkan kulit putih, kolonialis Inggris menyediakan dan menjaga ketertiban.

1.5 Kolonialisme Perancis
Gambar 8. Peta Perancis
link: http://c1.tacdn.com
- Kolonialisme Prancis lebih disebabkan oleh negara, gereja, dan militer, bukan oleh kepentingan bisnis.

1.5.1 Tahap Kolonialisme Prancis ada dua, yaitu:
1.5.1.1 Tahap pertama dari upaya kolonial Prancis difokuskan di Kanada, Wilayah Louisiana, Karibia, dan Afrika Barat.
-1.5.1.2 Selama tahap kedua kolonialisme Prancis (1870 Perang Dunia II), kekaisaran tumbuh dengan menyertakan sebagian besar Afrika utara dan Indochina.

- Legitimasi ideologis untuk kolonialisme Prancis adalah civilisatrice misi (mirip dengan "beban orang kulit putih"); untuk menyebarkan budaya Prancis, bahasa, dan agama di seluruh koloni.

1.5.2 Perancis menggunakan dua bentuk pemerintahan kolonial
- Aturan langsung mengacu pada praktek Perancis yang mengatur melalui struktur politik pribumi dan para pemimpin.
- Aturan langsung mengacu pada praktek Perancis memaksakan pemerintah baru pada penduduk asli.


Photo Credit: Roger Viollet/ Gamma Liaison 
Indochina jatuh di bawah kontrol kolonial Prancis pada tahun 1893. Dalam foto ini, dari 1920, seorang Prancis mendapat tumpangan di richshaw (pousse-pousse)


Map of the height of the French empire around 1914.

1.6 Kolonialisme dan Identitas
- Perbedaan etnis dan politik di seluruh dunia yang sangat terganggu oleh kolonialisme.
- Sebagai contoh, banyak dari batasan-batasan politik modern di barat Afrika didasarkan pada linguistik, politik, dan ekonomi kontras yang merupakan hasil dari kebijakan kolonial Eropa di wilayah tersebut.


Map of Africa showing colonial divisions after the Conference of Berlin (1885).

1.6.1 Studi postkolonial
- Kajian postkolonial mengacu pada penelitian yang menargetkan interaksi antara negara-negara Eropa dan masyarakat yang mereka jajahan.
- Istilah ini juga telah digunakan untuk merujuk pada paruh kedua abad ke-20.
- Istilah ini juga dapat digunakan untuk menandakan posisi melawan imperialisme dan Eurocentrism.


Foto ini diambil baru-baru ini di Jockey Club di Nairobi, Kenya. Beberapa bekas kolonialisme masih terlihat.

1.6.1.1 Pembagian Postkolonial
Postkolonial dapat dibagi menjadi pemukim, non pemukim, dan campuran.

Gambar 9. Peta Australia
link: http://geocurrents.info
- Pemukim postkolonial meliputi negara-negara yang didominasi oleh pemukim Eropa dengan hanya penduduk yang jarang penduduk asli (misalnya, Australia)

Gambar 10. Peta India
link: http://wwwnc.cdc.gov
- Pemukim  non postkolonial ditandai dengan penduduk asli yang besar dan hanya sejumlah kecil orang Eropa (misalnya, India).

Gambar 11. Peta Afrika Selatan
link: https://alltheprincess.files.wordpress.com
- Postkolonial campuran mengacu pada negara-negara dengan baik penduduk asli dan Eropa yang cukup besar (misalnya, Afrika Selatan dan Kenya)

2. Pembangunan

2.1 Filosofi
Filsafat intervensi adalah pembenaran ideologis bagi campur tangan dalam kehidupan penduduk asli, didasarkan pada asumsi bahwa salah satu memiliki cara hidup atau pemikiran yang unggul .
- Kerajaan Inggris-beban manusia berkulit putih  
- Kerajaan Perancis-misi civilisatrice 
- Rencana Pembangunan Ekonomi-industrialisasi, modernisasi, westernisasi, dan individualisme adalah kemajuan evolusi yang diinginkan yang akan membawa manfaat jangka panjang untuk penduduk asli.

2.2 Masalah
Masalah Terkait dengan Fokus Secara Sempit Intervensi dan Pengembangan 
- Situasi diartikan sebagai masalah yang dihasilkan dari gaya hidup pribumi yang mungkin sebenarnya merupakan hasil dari dampak sistem dunia pada gaya hidup.
- Efek sistemik proyek pembangunan yang mungkin sebenarnya berbahaya (misalnya, pajak, dan sewa meningkat sebagai respon terhadap kenaikan pendapatan).
- Fokus secara sempit, para ahli menyatakan tidak mungkin untuk menyadari implikasi spektrum yang luas dari skema pembangunan.

2.2.1 Skema Sisal Brasil 

Gambar 12. Sisal production in Brazil
link: http://www.thecitizen.co.tz
- Pada tahun 1950, pemerintah Brazil berusaha untuk memperkenalkan sisal sebagai tanaman penghasil uang tunai ke dalam perekonomian subsisten dari Sertão.
- Pembangunan meningkatkan ketergantungan pada ekonomi dunia, merusak ekonomi subsisten lokal, dan memburuk kesehatan setempat dan distribusi pendapatan.


Brazilian sisal farmers

Malnutrition among the children of a Brazillian Sisal residue man

2.2.2 Penghijauan Jawa
- Di seluruh dunia, revolusi hijau telah meningkatkan pasokan makanan dan mengurangi harga pangan.
- Namun, titik berat atas modal di depan dan teknologi pertanian dan kimia yang canggih memungkinkan  birokrasi dan para elit ekonomi Jawa untuk memperkuat posisi mereka dengan mengorbankan petani miskin.
- Analisis Ann Stoler tentang dampak revolusi hijau di Jawa menyarankan bahwa secara diferensial terpengaruh hal-hal seperti stratifikasi jenis kelamin, tergantung dari kelas.

Map of Java

2.3 Equity (keadilan)
- Sebuah pernyataan umum menyatakan tujuan dari proyek pembangunan adalah meningkatkan keadilan yang berarti pengurangan kemiskinan dan bahkan distribusi kemakmuran.
- Tujuan ini sering digagalkan oleh elit lokal yang bertindak untuk melestarikan atau meningkatkan posisi mereka.

2.4 The Third World Talks Back
Antropolog Terapan telah dikritik karena etnosentrisme dalam pendekatan mereka sendiri untuk pembangunan (lihat referensi untuk Guillermo Batalla).
- Terlalu banyak fokus pada beberapa dan penyebab-mikro sementara mengabaikan ketidaksetaraan sosial yang besar.
- Proyek awal yang terlalu berorientasi psikologis.
- Terlalu banyak fokus pada difusi teknologi sebagai sumber utama perubahan.
Kritikus lain telah menunjukkan hubungan antara antropolog dan instansi pemerintah tertentu.

2.4.1 Strategi untuk Inovasi
Kottak menggambarkan analisis komparatif tentang enam puluh delapan proyek pembangunan, dimana ia menetapkan bahwa proyek-proyek pembangunan ekonomi kompatibel budaya dua kali lebih berhasil dibandingkn dengan finansial yang tidak kompatibel.

2.4.2 Overinnovation
Overinnovation mengacu pada proyek pembangunan yang memerlukan perubahan besar yang mewakili nama masyarakat sasaran
- Proyek-proyek yang bersalah terhadap  overinnovation umumnya tidak berhasil.
- Untuk menghindari overinnovation, proyek pembangunan harus peka terhadap budaya tradisional dan masalah dari kehidupan sehari-hari di masyarakat sasaran.

2.4.3 Underdifferentiation 
Underdifferentiation adalah kecenderungan untuk mengabaikan keragaman budaya dan melihat negara-negara berkembang sebagai sama.
- Banyak proyek pembangunan salah menganggap bahwa keluarga inti adalah unit dasar produksi dan kepemilikan tanah.
- Banyak proyek pembangunan juga salah menganggap bahwa koperasi berdasarkan model dari bekas blok Timur akan mudah dimasukkan oleh masyarakat pedesaan.

2.5 Model Dunia Ketiga (Third World Models)
- Model terbaik untuk pembangunan ekonomi yang dapat ditemukan di masyarakat sasaran.
- Pengembangan realistis mempromosikan perubahan, tidak overinnovation, dengan menjaga sistem lokal sementara membuat mereka bekerja lebih baik.
- Contoh Malagasi menunjukkan perhatian diberikan pada bentuk-bentuk lokal sosial (organisasi keturunan) dan kondisi lingkungan (misalnya, mengambil ternak dari strain disesuaikan dengan lingkungan yang sama).

2.5.1 Teori Sistem Dunia
Untuk menjelaskan bagaimana terjadinya stratifikasi global, Immanuel Wallerstein (1974, 1979, 1990) mengembangkan world system theory (teori sistem dunia), ia menganalisis bagaimana industrialisasi menghasilkan empat macam kelompok bangsa.

2.5.2 Empat macam kelompok bangsa menurut Wallerstein:

Gambar 13. Immanuel Wallerstein
link: http://i.ytimg.com
2.5.2.1 Core Nations (bangsa-bangsa inti)
Bangsa yang terdahulu melaksanakan industrialisasi menjadi kaya dan berkuasa (Inggris, Perancis, Belanda dan Jerman)
2.5.2.2 Semiperifer
Kelompok perekonomian bangsa-bangsa yang letaknya di seitar Laut Tengah mengalami stagnasi karena mereka tergantung dengan perdangangan dengan bangsa inti.
2.5.2.3 Perifer (bangsa-bangsa pinggiran)
Perekonomian negara Eropa Timur yang menjual hasil bumi pada bangsa inti lebih tidak berkembang.
2.5.2.4 Kelompok keempat
Kelompok keempat ini sama sekali tidak dilibatkan dalam perkembangan kapitalisme, mencakup hampir seluruh Afrika dan Asia.

Efek Budaya dan Kelangsungan Hidup
Bab ini membahas hasil kontak antara budaya pengaruh yang tidak rata. Ini berfokus pada bagaimana budaya dapat mencoba untuk menjadi dominan dan bagaimana orang lain mungkin menolak. Hal ini juga meneliti penyebaran budaya populer Amerika di seluruh dunia sebagai studi kasus.

3.1 Kontak dan Dominasi
- Meningkatnya kontak antar budaya telah membuat meningkatnya kemungkinan dominasi satu kelompok dengan yang lain, melalui berbagai cara.


Backed by military force, the Indonesian annexation of East Timor involved civil repression, persecution of Christians, and torture.

2.2 Pengembangan dan Environmentalisme
Saat ini, dominasi paling sering datang dalam bentuk perusahaan multinasional berbasis inti yang menyebabkan perubahan ekonomi dalam budaya Dunia Ketiga.
Perlu dicatat bahwa campur tangan bahkan yang bermaksud baik (seperti gerakan lingkungan) dapat diperlakukan sebagai bentuk dominasi budaya dengan populasi subjek.

3.2.1 Dua sumber budaya bentrokan:
- Ketika pembangunan mengancam masyarakat adat dan lingkungan mereka (misalnya, Brazil dan New Guinea).
- Ketika hubungan eksternal mengancam masyarakat adat (misalnya, Madagaskar, di mana peraturan lingkungan hidup internasional menyapu mempengaruhi lifeways subsisten tradisional).

3.3 Perubahan Keagamaan
Indiana Jones adalah simbol dominasi barat dari semua aspek budaya berdasarkan efisiensi teknologi khusus.

Gambar 14. Indiana Jones
link: http://november-project.com
- Homogenisasi agama adalah teknik yang sering digunakan oleh negara-negara untuk berusaha menundukkan suatu kelompok yang dicakupi oleh perbatasan mereka.

3.4 Variasi dalam Sistem Dominasi

3.4.1 Scott (1990) membedakan antara transkrip publik dan tersembunyi dari budaya dan masyarakat politik tertindas.
- Transkrip Umum mengacu pada keterbukaan, interaksi publik antara yang dominan dan tertindas.
- Transkrip Tersembunyi mengacu pada kritik kekuasaan yang berlangsung di luar panggung, di mana dominator tidak bisa melihatnya.

Gramsci (1971) pengertian hegemoni berlaku untuk sistem politik hirarki dimana dalam ideologi dominan dari elit telah diinternalisasi oleh anggota kelas bawah.

Gambar 15. Antonio Gramsci
link: http://upload.wikimedia.org
Bourdieu (1977) dan Foucault (1979) berpendapat bahwa jauh lebih mudah untuk mengontrol pikiran orang daripada mencoba untuk mengendalikan tubuh mereka.

Gambar 16. Bordieu & Foucault
link: http://i.ytimg.com\
3.5 Senjata dari Kaum Lemah (Weapons of the Weak)
James Scott (1990) bekerja pada petani Melayu menunjukkan, kelompok tertindas dapat menggunakan metode halus, non-konfrontatif untuk melawan berbagai bentuk dominasi.
- Contoh wacana antihegemonic termasuk ritual (misalnya, Carnaval) dan sastra rakyat.
- Perlawanan lebih mungkin untuk umum ketika kaum tertindas datang bersama-sama dalam kelompok (karenanya terdapat undang-undang anti-perakitan sebelum perang Selatan).

3.6 Imperialisme Budaya 
Imperialisme budaya mengacu pada penyebaran satu budaya dengan mengorbankan orang lain biasanya karena pengaruh ekonomi atau politik diferensial.
Sementara media massa dan teknologi yang terkait telah memberikan kontribusi terhadap erosi budaya lokal, semakin sering digunakan sebagai media penyebaran luar budaya lokal (misalnya, televisi di Brazil).

Some French have protested against Euro Disneyland, which they see as American cultural imperialism. 

3.7 Membuat dan memperbaharui Budaya
Sebuah teks didefinisikan sebagai sesuatu yang kreatif dibaca, ditafsirkan, dan bermakna oleh setiap orang yang menerimanya.
- Semua pembaca teks mempunyai makna dan perasaan mereka sendiri yang mungkin berbeda dari apa yang pencipta teks yang maksudkan.
- Pembacaan hegemonik mengacu pada pembacaan atau pemahaman yang pencipta teks maksudkan.

3.8 Budaya Populer
Menurut Fiske (1989), penggunaan masing-masing individu terhadap budaya populer adalah tindakan kreatif.
Budaya populer dapat digunakan untuk mengekspresikan perlawanan.

3.9 Indigenizing Budaya Populer
Bentuk-bentuk budaya yang diekspor dari satu budaya ke yang lain tidak selalu membawa arti yang sama dari konteks awal dengan konteks yang terakhir.
Interpretasi Aborigin dari film Rambo, menunjukkan bahwa makna dapat dihasilkan dari sebuah teks, bukan dengan teks.

Gambar 17. Film Rambo
link: http://static8.opensubtitles.org
Analisis Appadurai tentang indigenize (pribumisasi) Filipina terhadap beberapa bentuk musik Amerika menunjukkan keunikan dari bentuk pribumisasi (indigenized).

3.10 A World System Images
- Media massa dapat menyebarkan dan menciptakan identitas nasional dan etnis.
- Penelitian lintas-budaya menunjukkan bahwa lokal memroduksi acara televisi yang lebih ke impor asing.
- Media massa memainkan peran penting dalam menjaga identitas etnis dan nasional antara orang-orang yang menjalani kehidupan transnasional.

3.11 Budaya Transnasional 
- Seperti media massa, arus modal telah menjadi desentralisasi, dengan itu membawa pengaruh budaya dari berbagai sumber (misalnya, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Kanada, Jerman, Belanda).
- Tenaga kerja migran juga berkontribusi terhadap difusi budaya.


Maria Gomes on Brazil’s Tapajos River.  Ms. Gomes is the Avon zone manager for 970 representatives in the Amazon rain forest.

3.12 Postmodernisme
- Postmodernitas menjelaskan tentang waktu dan situasi kita-dunia hari ini di fluks, orang-orang ini bergerak yang telah belajar untuk mengelola beberapa identitas tergantung pada tempat dan konteks.
- Postmodern merujuk runtuhnya perbedaan lama, aturan, kanon, dan sejenisnya.
- Postmodernisme (berasal dari gaya arsitektur) mengacu pada pernyataan teoritis dan penerimaan berbagai bentuk kebenaran, bertentangan dengan modernisme, yang berbasis di supremasi diasumsikan teknologi Barat dan nilai-nilai.
- Globalisasi mengacu pada keterhubungan terhadap peningkatan dunia dan rakyatnya.
- Dengan keterhubungan ini, bagaimanapun, datang basis baru bagi identitas (misalnya, identitas Panindian tumbuh di antara suku-suku yang sebelumnya berbeda).

Sumber:

1. Pada tanggal 24 Mei 2015, disarikan dari Henslin, James M. SOSIOLOGI dengan Pendekatan Membumi. Penerbit Erlangga. ISBN 9790155824, 9789790155824
2. Pada tanggal 24 Mei disarikan dari https://books.google.co.id/ (kolonialsme adalah)
3. Pada tanggal 24 Mei 2015, disarikan dari Power Point Binus Maya. Colonialism and Development, Cultural Exchange and Survival. Pertemuan ke-12.