Perspektif Sosiologi dan Perspektif Ilmu-Ilmu Sosial (Kuliah Umum Ibu Ery Seda)
Gambar 1. Gambar 1. Dra. Francisia Saveria Sika Ery Seda, M.A., Ph.D. biasanya disapa Ibu Ery Seda |
1. Perspektif Sosiologi
Perspektif Sosiologi pada awalnya tumbuh dan berkembang di dalam dua transformasi sosial yang revolusioner di Eropa:
1.1 Revolusi Industri (pada abad ke-18 dan ke-19)
Gambar 2. Revolusi Industri link: http://www.amazine.co/wp-content/uploads/2013/05/Revolusi-Industri.jpg |
1.2 Revolusi Prancis (1789) sebagai salah satu dampak dari proses pencerahan (enlightment) yang telah dimulai sebelumnya
Gambar 3. Revolusi Prancis link: http://www.questgarden.com/135/21/6/111116235627/images/liberty.jpg |
Akibat adanya Revolusi Prancis ini timbul permasalahan sosial, seperti kemiskinan, dan tindak kriminalitas menjadi tinggi. Berawal dari permasalahan-permasalahan tersebut Sosiologi mulai berkembang untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi.
2. Posttivisme dan Evolusi Sosial
2.1 Peletak Dasar Pemikiran Positivisme
Auguste Comte merupakan peletak dasar pemikiran Positivisme di dalam Ilmu-Ilmu Sosial.
Comte adalah ilmuwan sosial pertama yang memberikan istilah Sosiologi pada ilmu mengenai masyarakat.
2.2 Pengertian Pendekatan Positivisme
Gambar 4. Auguste Comte link: http://4.bp.blogspot.com/-96E5As9vHlQ/UUMOylWCNBI/AAA AAAAAAFk/cNyglTqiKxs/s1600/Engraving_of_Auguste_Comte _French_philosopher_h403237.jpg |
Menurut Comte, pendekatan positivisme adalah pendekatan yang berdasarkan prinsip pengamatan langsung yang kemudian dapat dijelaskan oleh pernyataan-pernyataan teoritis untuk mebuat generalisasi dari proses sebab-akibat yang terjadi di dalam masyarakat.
2.3 Tugas Sosiologi
Gambar 5. Sosiologi link: http://www.allegany.edu/Images/Sociology/sociolo gy%20side%20image.jpg |
Comte berpendapat bahwa tugas Sosiologi adalah untuk mendapatkan peengetahuan mengenai dunia sosial yang dapat diandalkan (reliable) sehingga dapat meberikan prediksi. Pada gilirannya prediksi ini Sosiologi kemudian dapat melakukan intervensi dan turut mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat.
2.4 Kritik terhadap Positivisme
Salah satu kritik terhadap pemikiran positivisme Comte adalah sulit membuat Sosiologi menjadi ilmu yang prediktif. Ilmu Sosial tidak bisa disamakan dengan Ilmu Pengetahuan Alam, karena Ilmu Pengetahuan Alam didapat dari pengamatan yang empiris dan menggunakan data kuantitatif, tidak seperti Ilmu Sosial yang mempelajari masyarakat yang selalu berubah dan berbeda di setiap budaya.
Contohnya: Tidak mengherankan jika tingkat bunuh diri di Jepang tinggi, karena di sana bunuh diri (harakiri) dibenarkan, jika seseorang dianggap melakukan sesuatu yang salah maka ia boleh bunuh diri.
2.5 Hukum Tiga Tahap
Pengaruh pemikiran Positivisme Comte pada Evolusi Sosial adalah Hukum Tiga Tahap:
2.5.1 Teologis: segalanya ditentukan oleh Tuhan dan ajaran agama, contohnya: Jika ada orang sakit dianggap karena ia dihukum oleh Tuhan karena ia melakukan kesalahan.
2.5.2 Metafisikal: segalanya dikaitkan dengan metafisik, mistis (supranatural), contohnya: Jika ada orang yang sakit dianggap ia disantet dan dibawa ke dukun.
2.5.3 Positif: menggunakan penjelasan yang rasional (masuk akal) danilmu pengetahuan, contohnya: ada orang sakit mental maka akan dibawa ke psikolog.
3. Evolusi Sosial
Gambar 6 Herbert Spencer link: http://www.wikiberal.org/images/2/ 28/Herbert_spencer.jpg |
3.1 Pengertian Evolusi Sosial
Evolusi Sosial menurut Herbert Spencer sangat serupa seperti proses evolusi biologis, maka masyarakat mengalami proses evolusi sosial melalui diferensiasi struktural dan adaptasi fungsional. Jika terjadi gangguan di salah satu anggota tubuh (disfungsional) maka seluruh anggota tubuh akan mengalami masalah.
3.2 Pemikiran Evolusi Sosial saat ini
Sekarang ini pemikiran Evolusi Sosial kurang diperhatikan lagi di dalam perkembangan perspektif sosiologi.
4. Karl Marx : Revolusi Kapitalis
Gambar 7. Karl Marx link: http://images.fineartamerica.com/images-mediu m-large/karl-marx-1818-1883-granger.jpg |
4.1 Pendekatan perspektif teoritis Marx
Pendekatan perspektif teoritis Marx adalah materialisme historis atau yang lebih tepat adalah konsepsi materialis mengenai sejarah. Sejarah perkembangan masyarakat terjadi dan mengalami perubahan yang bersifat dialektis berdasarkan modal produksi yang dominan di dalam setiap tahap perkermbangannya.
4.2 Tahap perkembangan masyarakat
Beberapa tahap perkembangan masyarakat, antara lain, tahap komunisme primitif, tahap feodalisme, tahap kapitalis, dan tahap komunisme.
Masyarakat berubah bukan melalui proses evolusi, seharusnya berubah secara revolusioner.
Masyarakat memang tidak adil, kelas atas selalu mengeksploitasi kelas bawah.
4.3 Kritik
Salah satu kiritik adalah bagaimana membuktikan perspektif teoritis Marx ini secara empiris.
5. Neo-Marxisme: Mazhab Frankfurt dari Teori Kritis
5.1 Perintis Neo-Marxisme
Salah seorang perintis adalah Max Horkheimer
Gambar 8.Max Horkheimer link: http://www.counter-currents.com/wp-conten t/uploads/2014/07/Horkheimer.jpg |
5.2 Para pemikir Mazhab Frakfurt, antara lain:
1. Theodore Adornos: Tipe Kepribadian Otoriter
2. Herbert Marcuse: Manusia Satu Dimensi
3. Jurgen Habermas: Tindakan Komunikatif
Gambar 9. Theodore Ardono link: http://www.phillwebb.net/history/Twentieth/Cont inental/Marxism/Adorno/Adorno6.jpg |
Gambar 10. Herbert Marcuse link: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/69/He rbert_Marcuse_in_Newton,_Massachusetts_1955.jpeg |
Gambar 11 Jurgen Habermas link: http://www.bioeticanet.info/habermas/habermas.jpg |
5.3 Pemikiran
Menurut pemikir Mazhab Frankfurt tidak hanya ekonomi saja yang penting namun budaya juga mempengaruhi masyarakat.
6. Emile Durkheim: Level Sosial dari Realitas
Gambar 12. Emile Durkheim link: http://upload.wikimedia.org/wikiped ia/commons/thumb/2/24/Emile_Durkhei m.jpg/215px-Emile_Durkheim.jpg |
-Studi ilmiah mengenai gejala (fenomena) sosial sangatlah diperlukan
- Sosiologi mempelajari Institusi Sosial (social institutions) dan Bentuk Sosial (social forms)
- Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial
- Salah satu fakta sosial adalah Solidaritas Mekanis dan Solidaritas Organis
6.1 Jenis Gejala fenomena sosial
1. Jenis Anomik : hal ini disebabkan karena kondisi masyarakat yang anarkis dan tidak mampu beradaptasi
2. Jenis Alturistik: hal ini disebabkan karena budaya dan kultur di masyarakat
3. Jenis Egoistik: hal ini disebabkam karena kepentingan pribadi (personal)
-6.2 Kritik
Salah satu kritik adalah bahwa pemikiran Durkheim kurang bisa menjelaskan konflik dan perubahan sosial radikal yang dapat terjadi di dalam masyarakat
7. Struktural Fungsionalisme
- Talcott Parsons dan Robert Merton
Gambar 13. Talcott Parsons link: http://www.bolender.com/Dr.%20Ron/SO C4044%20Sociological%20Theory/Class%2 0Sessions/Sociological%20Theory/Parsons,% 20Talcott/Talcott%20Parsons.gif |
7.1 A-G-I-L
Parsons mengemukakan pemikirannya mengenai bagaiana tatanan sosial dapat di pertahankan dan terus berkembang melalui skema A-G-I-L:
1. A (Adaptation) dilakukan oleh instusi pendidikan
2. G (Goal attainment) dilakukan oleh instusi ekonomi
3. I (Integration) dilakukan oleh instusi agama
4. L (Latency) dilakukan oleh instusi budaya
- Merton mengajukan dan mengembangkan pemikirannya mengenai Middle Range Theoris pada berbagai subjek
Gambar 14. Robert Merton link: http://www.columbia.edu/cu/21stC/issue -2.3/gifs/merton.gif |
7.2 Kritik
Salah satu kritik adalah bahwa perspektif teoritis struktural Fungsionalisme ini sudah kurang bisa menjelaskan perubahan sosial di dalam masyarakat sekarang
8. Max Weber: Kapitalisme dan Agama
8.1 Weber berusaha menjawab pertanyaan:
Gambar 15. Max Weber link: http://www.crisismagazine.com/wp-content/ uploads/2014/01/Max_Weber.jpg |
- "Mengapa Kapitalisme berkembang di dalam Masyarakat Barat dan tidak di masyarakat lain?"
- Hal ini terjadi karena adanya Semangat Kapitalisme, yakni seperangkat kepercayaan dan nilai yang dimiliki oleh kaum kapitalis awal. Semangat kapitalisme ini berasal dari Agama, khususnya Agama kristen, terutama kaum Protestan Calvinis.
8.2 Kritik Kapitalisme
Salah satu kritik adalah bahwa Semangat kapitalisme ini secara empiris dapat ditemukan pula pada nerbgai penganut agama lain selain kaum Protestan Calvinis.
9. Interaksi Simbolik
9.1 Pemikir Utama
Interaksi Smbolik dengan pemikir utama George Herbert Mead dan Erving Goffman
9.2 Fokus Perhatian Interaksi Sosial
Interaksionalisme Simbolik memfokuskan perhatian pada berbagai interaksi sosial di dalam konteks tataran mikro dan bagaimana makna dikonstruksikan dan ditransmisikan di antara para anggota masyarakat
- Mead dikenal dengan pemikiran mengenai perkembangan konsepsi diri
Gambar 15. George Herbert Mead link: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/ 0/01/George_Herbert_Mead.jpg |
- Golfman mengenai Dramaturgi
Gambar 17. Erving Goffman link: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/d/ de/Erving_Goffman.jpg |
9.3 Kritik:
kurang dapat menjelaskan interaksi antara tataran meso dan makro
Saya sangat senang dengan kuliah umum bersama seperti ini :)
Berguna dan bermanfaat sekali informasi mengenai perspektif sosiologinya vina. Nilai buat vina 83 ya :D
BalasHapusTerimakasih Miftah :0
Hapus