1.
Penyimpangan (Deviance)
1.1 Pengertian Penyimpangan
Gambar 1. Deviant link: http://cowanboswell.wikispaces.com |
Penyimpangan adalah suatu perilaku yang melanggar
standar perilaku atau harapan dari suatu kelompok atau masyarakat.
- Melibatkan pelanggaran terhadap norma kelompok
yang mungkin atau tidak ungkin diformalkan dalam hukum.
- Definisi sosial dalam suatu masyarakat tertentu
dan pada waktu tertentu.
1.1.1 Penyimpangan dan Stigma Sosial
Gambar 2. Erving Goffman link: http://thesocietypages.org |
Menurut Goffman, stigma adalah label masyarakat yang
menggunakan devaluasi (penurunan nilai) terhadap anggota kelompok sosial
tertentu.
1.1.2 Penyimpangan dan Teknologi
Inovasi (perubahan) teknologi dapat mendefinisikan
interaksi sosial dan standar perilaku yang berkaitan dengan mereka.
2.
Kontrol Sosial
Pengertian Kontrol Sosial
Kontrol sosial adalah suatu teknik dan strategi yang
digunakan untuk menvegah perilaku manusia yang menyimpang dalam masyarakat
apapun.
Gambar 3. Orang tua link: http://pixabay.com |
- Orang tua
Gambar 4. Peers (kelompok teman sebaya) link: http://previews.123rf.com |
- Kelompok teman sebaya
Gambar 5. Sekolah link: http://picturerumahminimalis.com |
- Sekolah
Gambar 6. Perusahaan link: http://www.clipartheaven.com |
- Perusahaan
Gambar 7. Pemerintah link: http://pemerintah.net |
- Pemerintah
2.1 Sanksi
Gambar 8. Sanksi link: http://thumb1.shutterstock.com |
Sanksi berupa hukuman dan imbalan untuk sebuah
perilaku yang menyangkut norma sosial.
- Masyarakat sering kali menerima pesan kompetisi
mengenai bagaimana berperilaku
2.1.1 Fungsionalis
Masyarakat harus menghormati norma-norma sosial jika
ada kelompok atau masyarakat yang bertujuan untuk bertahan hidup.
2.1.2 Teori Konflik
Keberhasilan memfungsikan masyarakat secara
konsisten menguntungkan kuat atau lemahnya kelompok lain.
2.2 Confirmity and Obedience
2.2.1 Conformity (Kesesuaian)
Gambar 8. Conformity link: http://blogs.baruch.cuny.edu |
adalah pergi bersama dengan rekan yang tidak
memiliki hak istimewa untuk mengarahkan suatu perilaku.
2.2.2 Obedience (Ketaatan)
Gambar 9. Obedient link: http://comps.canstockphoto.com |
adalah kepatuhan terhadap suatu otoritas yang lebih
tinggi dalam suatu struktur hirarki.
Percobaan Milgram (The Milgram Experiment)
Gambar 10. Milgram Experiment link: http://1.bp.blogspot.com |
- Penguji menginstruksikan individu untuk
meningkatkan kejutan listrik yang menyakitkan ke subjek percobaan.
- Hampir 2/3 dari peserta percobaan masuk ke
kategori "obedient subjects" (subjek yang patuh).
2.3 Kontrol Sosial Informal dan Formal
- Kontrol Sosial Informal: digunakan untuk
menegakkan norma-norma begitu saja.
- Kontrol Sosial Formal: dilakukan oleh agen resmi.
Kontrol sosial informal dapat benar-benar merusak
kontrol sosial formal.
2.4 Hukum dan Masyarakat
Beberapa norma sangat penting untuk masyarakat dan
diformalkan dalam hukum.
2.4.1 Hukum
Gambar 11. Hukum link: http://www.cliparthut.com |
Hukum adalah suatu lembaga kontrol sosial. Tatanan
hukum mencerminkan nilai-nilai dalam posisi untuk melaksanakan kewenangan.
2.4.2 Teori Kontrol
Koneksi kita terhadap anggota masyarakat mengarahkan
kita secara sistematis untuk menyesuaikan diri dengan norma masyarakat.
2.5 Perspektif Fungsionalis
2.5.1 Pandangan Durkheim
Gambar 12. Emile Durkheim link: http://www.greatthoughtstreasury.com |
- Hukum didirikan dengan bantuan budaya yang
menentukan diterimanya suatu perilaku dan berkontribusi erhadap kestabilan.
- Erikson mengilustrasikan fungsi dari pemeliharaan
batas penyimpangan
- Anomie adlah keadaan kehilangan arahan yang
dirasakan dalam masyrakat ketika kontrol sosial dari perilaku individu menjadi
efektif.
2.5.2 Teori Penyimpangan Merton
Gambar 13. Teori penyimpangan Merton link: http://image.slidesharecdn.com |
Teori Penimpangan Anomie: Bagaimana individu
beradaptasi dengan cara tertentu sesuai atau menyimpang dari harapan budaya.
- Konformis
- Inovator
- Ritualisme
- Retret
- Pemberontak
2.6 Perspektif Interaksionis
2.6.1 Teori Transmisi Budaya
- Transmisi budaya: Manusia belajar bagaimana
berperilaku dalam situasi sosial, benar atau tidak benar
- Asosiasi Diferensial: Proses di mana paparan sikap
yang menguntungkan untuk tindak pidana mengarah ke pelanggaran aturan
(Sutherland)
- Teori Disorganisasi Sosial: Peningkatan kejahatan
dan penyimpangan dikaitkan dengan tidak adanya atau kerusakan hubungan komunal
dan lembaga-lembaga sosial.
Beberapa mengklaim teori disorganisasi sosial
tampaknya "menyalahkan korban"
-Teori pelabelan
Merupakan suatu upaya untuk menjelaskan mengapa
beberapa orang dipandang menyimpang sementara yang lain tidak, juga dikenal
sebagai pendekatan sosial-reaksi.
+Pendekatan sosial-reaksi: Respon terhadap tindakan,
bukan perilaku, menentukan penyimpangan.
2.7 Pelabelan dan Agen Kontrol Sosial
Profil rasial, di mana orang-orang yang
diidentifikasi sebagai tersangka kriminal adalah murni berdasarkan ras, hal ini
telah telah mendapat pengawasan publik.
Popularitas teori pelabelan ini tercermin dalam
munculnya perspektif yang terkait yang disebut konstruksionis sosial.
2.8 Perspektif Sosial Konstruksionis
- Penyimpangan adalah produk dari budaya yang kita
diami.
- Berfokus pada keputusan yang menciptakan identitas
menyimpang.
2.8.1 Pelabelan dan Penyimpangan Seksual
-Definisi perilaku penyimpangan seksual bervariasi
secara signifikan dari waktu ke waktu dan dari budaya ke budaya.
Penggunaan istilah, meskipun dengan cara yang
positif masih menunjukkan seksualitas manusia dapat dibatasi dalamsederhana,
kategori eksklusif.
Definisi penyimpangan seksual tampaknya berubah di
setiap generasi.
2.9 Teori Konflik
Orang dengan kekuatan melindungi kepentingan mereka
sendiri dan menetapkan penyimpangan untuk menyesuaikan dengan kebutuhannya.
Keadilan diferensial: Perbedaan dengan cara kontrol
sosial diterapkan terhadap kelompok yang berbeda.
2.9.1 Perspektif Feminis
Adler dan Chesney-Lind berpendapat pendekatan yang
ada untuk penyimpangan dan kejahatan dikembangkan oleh laki-laki dalam pikiran.
Masyarakat cenderung memperlakukan perempuan dengan
cara stereotip.
Pandangan dan sikap budaya terhadap perempuan
mempengaruhi bagaimana mereka dipandang dan diberi label.
Table 8-1: Modes
of Individual Adaptation
Table 8-2:
Sociological Perspectives on Deviance
3.
Kejahatan
Gambar 14. Crime link: http://media.morristechnology.com |
3.1 Pengertian Kejahatan
Pelanggaran hukum pidana dimana beberapa otoritas
pemerintah menerapkan sanksi formal.
Termasuk: a) kejahatan indeks, b) pembunuhan, c) pemerkosaan,
d) perampokan, e)kekerasan pencurian, f) pencurian, g) pencurian kendaraan
bermotor, dan h) pembakaran.
3.2 Tipe Kejahatan
Sosiolog mengklasifikasikan kejahatan dalam hal
bagaimana mereka berkomitmen dan bagaimana masyarakat memandang pelanggaran
sebagai berikut:
3.2.3 Kejahatan tanpa korban (Victimless crimes)
3.2.3 Kejahatan tanpa korban (Victimless crimes)
pertukaran
bersedia di antara orang dewasa untuk luas yang diinginkan, tapi ilegal, berupa
barang dan jasa.
3.2.2 Kejahatan profesional (Professional crime)
3.2.2 Kejahatan profesional (Professional crime)
Banyak
orang berkarir untuk kegiatan ilegal.
Penjahat
Profesional (Professional criminal) adalah orang yang melakukan kejahatan
sebagai pekerjaan sehari-hari.
3.2.3 Kejahatan terorganisir (Organized crime)
Kelompok
yang mengatur hubungan antara berbagai perusahaan kriminal yang terlibat dalam
kegiatan ilegal.
-
Mendominasi bisnis ilegal.
-
Berfungsi sebagai sarana atas mobilitas
bagi kelompok orang-orang yang berjuang untuk keluar dari kemiskinan.
3.2.4 White
Collar and Technology-Based Crime (Kejahatan Kerah Putih
dan Kejahatan Berbasis Teknologi)
3.2.4.1
Kejahatan Kerah Putih (white collar)
Tindakan ilegal yang dilakukan dalam rangka kegiatan usaha.
Gambar 15. White Collar Crime link: http://comps.canstockphoto.com |
3.2.4.2
Kejahatan Komputer (Computer crime)
Penggunaan
teknologi tinggi untuk melaksanakan penggelapan atau penipuan elektronik.
3.2.4.3
Kejahatan korporasi (Corporate crime)
Setiap
tindakan oleh sebuah perusahaan yang diancam dengan hukuman pemerintah.
3.2.5 Kejahatan karena kebencian (Hate Crime)
Pelaku
termotivasi untuk memilih korban berdasarkan ras, etnis, agama, atau
karakteristik pribadi, dan kebencian yang mendorong pelaku untuk melakukan
kejahatan.
Pada
tahun 2010 lebih dari 8.300 kejahatan karena kebencian dilaporkan.
Mayoritas
dilakukan oleh anggota kelompok dominan terhadap yang relatif tidak berdaya.
3.2.6 Kejahatan Transnasional (Transnational Crime)
merupakan kejahatan yang terjadi di berbagai batas negara.
-
Sebagian contoh mengerikan mencapai
perbudakan
-
Kerjasama bilateral dalam pengejaran
penjahat perbatasan umum
-
Kejahatan internasional mencakup seluruh
dunia
Figure 8-2:
Categorization of Reported Hate Crimes
Table 8-3: Types
of Transnational Crime
4.
Global Inequality (Ketidaksetaraan Global)
4.1 Kesenjangan
Global (The Global
Divide)
-
Ketidaksetaraan adalah faktor penentu
yang signifikan dari perilaku manusia.
-
Kesenjangan dalam kekayaan global timbul
akibat Revolusi Industri dan peningkatan produktivitas pertanian.
-
Mengakibatkan peningkatan standar hidup
yang tidak merata di seluruh dunia.
4.2 Stratifikasi dalam Sistem Dunia
Kontras mencolok antara negara-negara industri dan
berkembang
- Warisan kolonialisme
- perusahaan multinasional
- Modernisasi
Figure 10-1:
Fundamental Global Inequality
Catatan: Dalam perbandingan ini, negara-negara
industri termasuk Amerika Serikat dan Kanada, Jepang, Eropa Barat, dan
Australasia. Negara-negara berkembang termasuk Afrika, Asia (kecuali Jepang),
Amerika Latin, Eropa Timur, Karibia, dan Pasifik. Sumber: Diadaptasi dari
Sutcliffe 2002: 18.
4.3 Warisan Kolonialisme
Gambar 16. Peta kolonialisme pada tahun 1800 link: https://saripedia.files.wordpress.com |
- Colonialism: Kekuatan asing (luar negeri)
mempertahankan dominasi politik, sosial, ekonomi, dan budaya untuk jangka
panjang.
- Neocolonialism: Lanjutan ketergantungan pada negara-negara
industri di manajerial dan keahlian teknis oleh mantan (bekas) koloni.
- Analisis Sistem Dunia: Wallerstein
Hubungan ekonomi dan politik yang tidak setara di
mana negara-negara industri tertentu dan perusahaan global mereka mendominasi
inti dari sistem ekonomi dunia.
+Ketergantungan Teori (Dependency Theory): Bahkan saat
negara berkembang membuat kemajuan ekonomi, mereka tetap lemah dan tunduk
kepada negara-negara dan perusahaan inti.
Gambar 17. Globalisasi link: https://desyviani.files.wordpress.com |
-Globalization: Integrasi seluruh dunia terhadap
kebijakan pemerintah, budaya, gerakan sosial, dan pasar keuangan melalui
perdagangan dan pertukaran ide.
4.4 Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional adalah organisasi komersial
yang berkantor pusat di negara tapi melakukan bisnis di seluruh dunia.
-
Total pendapatan dari bisnis
multinasional setara dengan nilai total barang dan jasa dipertukarkan di
seluruh negara.
-
Lebih dari 10% barang dan layanan AS yang terkait dengan ekspor atau
impor barang
4.5 Pandangan Fungsionalis
-
Perusahaan multinasional dapat membantu
negara-negara berkembang
-
Pekerjaan dan industri
-
Pemanfaatan maksimal dan optimal
terhadap teknologi sekaligus mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan
-
Membuat negara lebih saling bergantung
dan mengurangi kemungkinan untuk terjadinya konflik
4.6 Pandangan Konflik
-
Perusahaan multinasional mengeksploitasi
pekerja lokal untuk memaksimalkan keuntungan
-
Investasi oleh perusahaan multinasional
awalnya memberikan kontribusi untuk menjadi tuan rumah kekayaan
-
Akhirnya meningkatkan kesenjangan
ekonomi di negara-negara berkembang
4.7 Modernisasi
Gambar 18. Modernisasi link: http://4.bp.blogspot.com |
4.7.1 Pengertian Modernisasi
Modernisasi adalah proses di mana negara perifer bergerak
dari lembaga tradisional menjadi karakteristik orang-orang dari masyarakat yang
lebih maju.
4.7.2 Teori Modernisasi
Fungsionalis melihat modernisasi dan pembangunan
yang bertahap akan meningkatkan kehidupan orang-orang di negara-negara
berkembang.
Table 10-1:
Sociological Perspectives on Global Inequality
4.8 Social Mobility
4.8.1 Pola mobilitas antargenerasi di negara-negara
industri:
1. Kesamaan
dalam cara orang tua memposisikan sistem stratifikasi ditransmisikan kepada
anak-anak,
2. Peluang
mobilitas dipengaruhi oleh faktor-faktor struktural
3. Imigrasi
merupakan faktor penting dalam membentuk
tingkat masyarakat mobilitas antargenerasi
4.8.2 Mobilitas di negara berkembang:
Gambar 19. Negara Berkembang link: http://image.slidesharecdn.com |
- Tingkat makro sosial dan perubahan ekonomi
sering membayangi pergerakan tingkat mikro dari satu pekerjaan ke yang lain.
-
Perbedaan gender dan Mobilitas
-
Sebagai negara berkembang dan akibat
adanya modernisasi, peran penting perempuan dalam produksi pangan memburuk
Sumber:
Pada tanggal 15 Mei 2015,
disarikan dari Human Social Problems: Deviance, Crime, Social Control, and Global
Inequality. Pertemuan ke-10.
Vina sudah bagus tapi sedikit saran aja karna yang dibahas social problems mungkin bisa diceritain masalah yang lagi ada di masyarakat dan jadi tren gitu. hehe tapi keseluruhan udah bagus kok, nilai untuk vina 87. semangat :D
BalasHapusSelamat siang Vina, blog kamu sudah rapih, sudah lengkap dengan gambar, dan sumber yang diambil dari buku. Aku kasih kamu nilai 88 yaa:) semangat
BalasHapusBagus blognya! Nilai buat vina 87
BalasHapus